SUKOHARJO, harianmerapi.com - Sebanyak 450 Sekolah Dasar (SD) negeri dan swasta di Kabupaten Sukoharjo mengajukan izin simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada 13 September nanti. Izin diajukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo ke Pemkab Sukoharjo. Simulasi PTM baru akan dilaksanakan setelah bupati memberikan izin.
Kepala Disdikbud Sukoharjo Darno, Selasa (7/9) mengatakan, total ada 450 SD negeri dan swasta sedang mengajukan izin simulasi PTM. Pengajuan secara keseluruhan telah dilakukan Disdikbud Sukoharjo ke Pemkab Sukoharjo. Izin diperlukan mengingat tingkat SD sebelumnya belum pernah menggelar uji coba atau simulasi PTM.
SD harus memenuhi persyaratan dan mendapat izin dari bupati untuk bisa menggelar simulasi PTM. Sebab kondisi sekarang masih pandemi virus Corona. Pihak sekolah sekarang sedang melakukan berbagai persiapan sebelum menggelar simulasi PTM.
Baca Juga: Bupati Sleman Ajak Masyarakat Berpartisipasi Membantu Anak Tak Mampu
Persiapan juga dilakukan Disdikbud Sukoharjo dengan melaksanakan verifikasi dan visitasi di 450 SD negeri dan swasta. Pengecekan dilakukan berkaitan dengan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona. Kelengkapan sarana dan prasarana harus dilengkapi pihak sekolah untuk bisa menggelar simulasi PTM.
"Total ada 450 SD negeri dan swasta sekarang sedang mengajukan izin ke Pemkab Sukoharjo untuk menggelar simulasi PTM. Nantinya simulasi PTM baru digelar setelah ada izin dari bupati. Disdikbud Sukoharjo sekarang melakukan verifikasi dan visitasi ke sekolah untuk melihat kesiapan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus Corona," ujarnya.
Disdikbud Sukoharjo berencana simulasi PTM di SD negeri dan swasta akan digelar bersamaan dengan PTM tingkat SMP pada 13 September nanti. Waktu yang ada dimaksimalkan untuk melakukan persiapan.
Disdikbud Sukoharjo pada pelaksanaan simulasi PTM ditingkat SD akan dilaksanakan secara sangat ketat. Satu sekolah maksimal 30 persen kehadiran siswa. Teknisnya paling banyak 28 siswa yang akan dibagi dalam dua kelas. Masing-masing kelas hanya akan masuk sekolah seminggu sekali karena jam belajar dibatasi hanya 4 jam dengan pembagian 30 menit setiap mata pelajaran.
Teknis aturan pelaksanaan simulasi PTM tersebut sudah disampaikan resmi Disdikbud Sukoharjo ke Pemkab Sukoharjo. Selain itu juga telah disosialisasikan ke masing-masing sekolah. Harapannya pada saat pelaksanaan pihak sekolah sudah memahaminya.
Pihak sekolah juga wajib memenuhi kriteria syarat sarana dan prasarana sesuai standar operasional prosedur (SOP) dari pemerintah pusat. Pemenuhan tersebut harus 100 persen dilakukan oleh masing-masing sekolah.
Baca Juga: Ini Tips untuk Menembus Beasiswa ala YouTuber Jovial da Lopez dan Para Influencer
"Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana sesuai protokol kesehatan seperti tempat mencuci tangan menggunakan sabun, mengatur jarak meja dan kursi, bilik sterilisasi disinfektan, penyemprotan disinfektan disemua ruang dan lainnya," lanjutnya.
Darno melanjutkan, Disdikbud Sukoharjo juga lebih fokus dalam memenuhi kesiapan sekolah daripada mengejar target memulai simulasi PTM lebih awal. Tim pengawas dari Disdikbud Sukoharjo akan memberikan laporan hasil visitasi guna menentukan kesiapan sekolah.
"Kalau ada sekolah yang belum lolos verifikasi akan ditinggal dan tidak bisa ikut simulasi PTM. Protokol kesehatan wajib dipenuhi," lanjutnya.