Adapun perbedaan kebijakan penanggulangan terorisme di Indonesia antara tahun 2009 sampai 2018, sebutnya, didasari oleh perbedaan latar belakang presiden, yaitu, Presiden SBY berlatar belakang militer, sedangkan Jokowi berasal dari non-militer.
“Kebijakan penanggulangan terorisme di Indonesia pada periode 2009-2018 lebih dominan pendekatan kekuasaan daripada pendekatan persuasif,” ungkap Paryanto yang juga anggota Komisi Hubungan Luar Negeri Himpunan Indonesia untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Hipiis).*