solo

Bawaslu Karanganyar luncurkan buku Tinta Sejarah Pengawas Pemilu dan film Dadi Awu

Minggu, 7 Agustus 2022 | 13:20 WIB
Bawaslu Karanganyar melakukan peluncuran buku Tinta Sejarah Pengawas Pemilu dan film Dadi Awu. (Bawaslu Karanganyar)

HARIAN MERAPI - Bawaslu Kabupaten Karanganyar meluncurkan buku Tinta Sejarah Pengawas Pemilu dan Film pendek berjudul Dadi Awu. Keduanya media edukasi tentang pengawasan partisipatif dan kepemiluan.

Ketua Bawaslu Karanganyar Nuning Ritwanita Priliastuti menjelaskan, dibutuhkan waktu selama lebih kurang lima bulan untuk menulis buku dengan judul Tinta Sejarah Pengawas Pemilu di Karanganyar itu.

Menurut Nuning, buku tersebut ditulis dan disusun oleh seluruh Komisioner Bawaslu saat periode saat ini dengan menggali informasi dari Panwaslu sejak tahun 2003 hingga berubah nama menjadi Bawaslu.

Baca Juga: Makin panas, Elon Musk tantang CEO Twitter debat tentang persentase bot, begini tantangannya

“Kita ingin ada jejak digital setiap periodisasi. Dalam buku ini juga mengungkap sejumlah persoalan yang terjadi selama melakukan tugas pengawasan pelaksanaan pemilihan umum,”jelas Nuning Sabtu (6/8/2022).

Sedangkan mengenai film pendek dengan judul Dadi Awu yang disutradari oleh Darsono salah satu Komisioner Bawaslu Karanganyar.

Dari film pendek ini, Nuning menuturkan bahwa Bawaslu ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat tentang pentingnya pengawasan dalam setiap pelaksanaan pesta demokrasi.

Pesan yang ingin disampaikan ujar Nuning, partisipasi aktif pengawasan juga tanggung jawab masyarakat.

Baca Juga: Keris Kanjeng Kiai Petruk, pamor tiban raja gundala yang unik, tuahnya lancarkan ujub

Nuning mengungkapkan bahwa launching buku tinta sejarah pengawas pemilu tersebut dibuat selain untuk menyongsong HUT Bawaslu Karanganyar yang ke-4, juga sebagai representasi dari perjalanan pengawas pemilu di Kabupaten Karanganyar. Baik dalam suka dan duka pengawas pemilu di setiap masanya.

Sementara itu, salah satu mantan komisaris Bawaslu Kabupaten Karanganyar Catur Lukito, mengungkapkan, dengan adanya buku dan pembuatan film tersebut menjadi jejak digital bagi semua pegawai atau komisioner Bawaslu baik yang sudah tidak menjabat maupun yang saat ini masih menjabat.

“Masyarakat harus perlu tahu dengan adanya buku dan film ini, karena ini akan bisa sebagai literatur dan pustaka bagi semua masyarakat yang ada di Kabupaten Karanganyar,” kata Catur. *

Tags

Terkini