HARIAN MERAPI - Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Gunungkidul menurun dibanding dengan tahun 2021 lalu.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul mencatat angka kasus DBD berangsur menurun hingga tercatat pada bulan Juli 2022 ini.
Sekretaris Dinkes Gunungkidul, Sri Agus Wahyono menyatakan bahwa selama bulan Juli lalu tercatat ada 18 kasus DBD dan dari jumlah tersebut angkanya cenderung menurun dibanding bulan sebelumnya.
Baca Juga: Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) DIY teliti batu temuan diduga Yoni di Ponjong Gunungkidul
Pada bulan Juni lalu jumlah kasus ada 33 dengan rincian 18 kasus menimpa laki-laki dan 15 perempuan.
"Untuk penderita DBD meninggal dunia selama Januari-Juli 2022 ini ada 3 orang, terdiri dari 1 kasus di bulan Februari dan 2 kasus pada bulan Maret 2022," katanya, Senin (1/8/2022).
Ditambahkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul dr Dewi Irawaty M Kes selama Januari-Juli 2022 ini, terdapat 355 kasus DBD yang dilaporkan di Gunungkidul.
Kasus tertinggi terjadi pada bulan Januari mencapai 139 penderita, kemudian berangsur menurun pada bulan-bulan berikutnya.
Namun dalam akumulasi kasus jika dibandingkan pada 2021 lalu jumlah kasus DBD pada semester pertama 2022 ini terbilang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Pada tahun 2021 lalu jumlah total terdapat 189 kasus DBD. Untuk penanganan DBD tetap berpegang pada prinsip 3M Plus.
“Prinsip ini meliputi aktivitas mengubur, menguras, menutup, hingga penggunaan bubuk Abate,” imbuhnya.
Diakuinya bahwa hingga saat ini masih ada sebagian masyarakat yang cenderung abai dengan prinsip tersebut.