Bahkan sudah ada kunjungan Komisi Nasional Disabilitas Indonesia (KNDI) di Kabupaten Sukoharjo yang diwakili oleh satu orang staf ahli kepresidenan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap adanya sanggar inklusi di Sukoharjo.
Baca Juga: Kejaksaan Negeri Purworejo Tetapkan Direktur PDAU Purworejo Tersangka Korupsi BOS Afirmasi
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, penyandang disabilitas maupun anak berkebutuhan khusus (ABK) memiliki hak yang sama di masyarakat.
Disabilitas bukan berarti menjadi hambatan untuk menjalani kehidupan. Penyandang disabilitas tidak berarti mereka tidak bisa melakukan apa-apa.
"Mereka sama seperti kita, hanya saja memiliki cara yang berbeda dalam melakukan suatu aktivitas yang tidak dapat mereka lakukan karena keterbatasannya," ujarnya.
"Sehingga kita harus memahami para penyandang disabilitas sebagai dukungan bagi mereka untuk berkembang dan terlibat dalam kehidupan bermasyarakat serta memberikan hak yang sama sebagai warga negara," imbuh Etik.
Dia menambahkan, tidak jauh berbeda memiliki anak berkebutuhan khusus bukan hal yang mudah bagi orang tua manapun.
Perhatian orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang mereka. Sehingga orang tua perlu belajar memahami dan mendampingi agar mereka selalu percaya diri dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Misteri naik Kopada dari depan rumah sakit di Purworejo bersama suster Tamiya, tidak tahunya ......
Hal ini karena anak berkebutuhan khusus mempunyai keterbatasan keterbatasan atau keluarbiasaan baik fisik, mental dan intelektual, sosial maupun emosional yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya apabila dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada sebagian anak berkebutuhan khusus yang merasa rendah diri karena merasa berbeda dengan anak-anak lain.
Oleh karena itu tugas orang tua dan para pendamping untuk selalu memotivasi dan membantu anak berkebutuhan khusus mencapai potensinya. Sehingga mereka mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan mampu menunjukan kelebihan-kelebihan yang mereka miliki.
"Untuk itu saya berharap mudah-mudahan dengan adanya Sanggar Inklusi Pertama Hati Wijaya ini akan mampu membawa para pengendara disabilitas dan anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Sukoharjo dapat memiliki kemampuan, keterampilan dan kesetaraan dengan anak-anak normal lainnya," ujarnya.
Kepala Desa Ngrombo Kecamatan Baki Sri Partini mengatakan, Sanggar Inklusi Permata Hati Wijaya sudah dilaunching pada 6 Januari 2019 lalu.
Baca Juga: Misteri burung perkutut penghuni pohon munggur di sawah Mbah Dirjo, ketika akan ditangkap .......