PURWOREJO, harianmerapi.com - Sebanyak 7 sapi di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah positif terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK.
Sapi positif terinfeksi PMK yang disebabkan virus itu adalah milik seorang pedagang ternak di Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo.
7 Ekor sapi yang terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku itu saat ini dalam proses penyembuhan serta diawasi kesehatannya oleh petugas kesehatan hewan (keswan) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo.
Baca Juga: Kasus Meninggalnya Bripda Diego Rumaropen, Kapolda Papua Copot Danki Brimob Batalyon D Wamena
Kabid Keswan dan Kesmavet, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Purworejo drh Widartik mengatakan, diketahuinya ternak terinfeksi berawal dari laporan petugas keswan setempat.
"Petugas melaporkan adanya dugaan sapi yang menunjukkan gejala PMK," katanya kepada Harian Merapi, Selasa 21 Juni 2022.
Jumlah sapi yang dilaporkan menjadi suspek PMK atau telah menunjukkan gejala klinis ada 10 ekor.
Dinas kemudian melaporkan temuan itu secara daring lewat aplikasi Sistem Kesehatan Hewan Nasional (Siskeswannas).
Balai Besar Veteriner Wates Kulonprogo menerima laporan dan menindaklanjuti dengan melakukan pengambilan sampel air liur.
"Hanya 7 sapi yang diambil sampel air liurnya, sehari setelah pengambilan sampel, hasil laboratorium keluar dan seluruh sampel positif PMK," tuturnya.
Pemkab juga menelusuri asal usul sapi terinfeksi PMK itu.
"Ternyata pedagang itu baru menerima kiriman sapi asal Kabupaten Kulonprogo, di mana saat datang kondisinya belum memperlihatkan gejala," ungkapnya.
Baca Juga: Perayaan Sedekah Bumi Jrahi, Menuju Desa Berbasis Bahasa Inggris
"Setelah beberapa hari di kandang, baru kelihatan sakit dan akhirnya menulari lainnya," tambah Widartik.