SUKOHARJO, harianmerapi.com - Partisipasi pemilih perempuan pada pelaksanaan pemilu serentak tahun 2024 sangat diperlukan. Sebab peran perempuan dalam dunia politik sangat penting.
Pemkab Sukoharjo sendiri terkait hal itu menyelenggarakan kegiatan pendidikan politik bagi elemen masyarakat Kabupaten Sukoharjo. Acara digelar di Auditorium Wijaya Utama Lantai 10 Gedung Menara Wijaya, Selasa (7/6/2022).
Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, pada tahun 2024 pemerintah akan melaksanakan pesta demokrasi yakni Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Presiden (Pilpres), dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak.
Baca Juga: Selama 6 Bulan, di Gunungkidul Terjadi 15 Kasus Kebakaran, Apa Saja Penyebabnya
Pemilihan umum sebagai sarana perwujudan kedaulatan rakyat untuk menghasilkan wakil rakyat dan pada pemimpin bangsa, merupakan upaya perwujudan pemerintah yang demokratis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Dalam setiap momentum pemilu, rakyat wajib berperan sebagai subjek yang mengawal proses yang berjalan. Sehingga pemilu bisa berjalan sesuai dengan asas pemilu yaitu langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan berkualitas.
Negara Indonesia telah berupaya membangun wajah demokrasi kearah yang lebih baik lagi. Keterlibatan perempuan dalam politik dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan dan mendapatkan dukungan dari pemerintah.
Baca Juga: Pengalaman Bikin Merinding, Nyaris Saja Bercinta dengan Gendruwo yang Nyamar Jadi Suami
Dukungan tersebut diwujudkan dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 173 (e) yaitu partai politik peserta pemilu menyertakan paling sedikit 30 persen keterwakilan perempuan pada kepengurusan partai politik tingkat pusat.
Selain itu dalam pasal 245 juga disebutkan mengenai daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam pasal 243 memuat keterwakilan perempuan paling sedikit 30 persen.
Di era reformasi peran perempuan dalam dunia politik semakin penting. Sebab suara perempuan bisa untuk mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada perempuan.
Baca Juga: Kematian Hewan Ternak di Nglipar Gunungkidul Bukan Karena PMK, Ternyata Ini Penyakitnya
Upaya-upaya dalam membangun strategi politik perempuan antara lain, pertama, menyertakan atau melibatkan perempuan dalam politik formal dengan mendorong keikutsertaan perempuan dalam parpol dan organsiasi.
Kedua, menata ulang struktur politik sehingga lebih terbuka pada ketegasan gender dan menjadikan perempuan untuk memiliki peran kunci dalam politik.