gunungkidul

Dampak Virus Antraks di Gunungkidul, Volume Penjualan dan Harga Hewan Ternak Turun

Selasa, 22 Februari 2022 | 15:30 WIB
Ilustrasi sejumlah ternak termasuk sapi di Gunungkidul terjangkit antraks. (Ilustrasi Pramono Estu)

"Kami berharap pemerintah turun tangan agar harga ternak kembali stabil," imbuhnya.

Baca Juga: Kemenhub Gencarkan Sosialisasi Penegakan Hukum Truk ODOL, Jelang Zero ODOL 2023

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Heri Nugroho SS ketika dihubungi, menyatakan, perlu dilakukan lokalisir untuk menghindari kejadian merebaknya virus antraks terulang kembali.

Ketika penularan antraks terus berulang terjadi, memang dapat berdampak pada menurunnya kepercayaan pembeli terhadap hewan ternak di Gunungkidul.

Nantinya, harga hewan ternak Gunungkidul akan terdampak dan tidak kunjung stabil dan meresahkan masyarakat mengingat sebagian warga Gunungkidul, khususnya yang hidup di pedesaan memiliki hewan ternak.

Baca Juga: Apesnya Mbah Kasidal, Warga Kulon Progo Tewas Saat Nyeberang Jalan Gara-gara Pengendara Motor Tak Hati-hati

“Perlu langkah-langkah strategis dalam penyelesaian masalah antraks agar masyarakat tidak semakin resah,” ucapnya.

Kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan pihaknya meminta agar melakukan lokalisir kawasan yang menjadi zona merah penularan antraks.

Dengan adanya penularan antraks pada hewan ternak di Gunungkidul jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang mencari keuntungan.

Baca Juga: Ini Jenis Kelamin, Berat Badan dan Ukuran Panjang Bayi Aurel Hermansyah yang Baru Dilahirkan

Menurutnya, jika isu penularan antraks berkembang dan tidak diiringi dengan kesigapan seperti melokalisir hewan ternak, dikhawatirkan menjadi monopoli pedagang nakal.

“Kebijakan lokalisir agar tidak berdampak pada ternak yang lain,” terangnya. *

Halaman:

Tags

Terkini