HARIAN MERAPI - Pengadilan Agama (PA) Bantul meraih dua penghargaan sebagai lembaga peradilan inovatif dalam memberikan layanan disabilitas dan peradilan terbaik dalam hal kerjasama.
Penghargaan untuk Pengadilan Agama (PA) Bantul ini diberikan oleh Yayasan Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA).
Acara penghargaan untuk Pengadilan Agama (PA) Bantul dan disiarkan secara daring berskala nasional diikuti oleh 4 lingkungan peradilan pada Selasa 8 Agustus 2023 dalam acara bertajuk Deseminasi Hasil Pantauan Pengadilan Inklusif Dampingan SAPDA 2022/2023.
Baca Juga: Mbok Roes, Calon Pramugari Batal Terbang, Kini Sukses Merintis Berjualan Soto Bening di Salatiga
"Pengadilan Agama Bantul mendapat penghargaan karena memiliki inovasi antar jemput penyandang disabilitas (Sianjelita)," ujar Ketua Pengadilan Agama (PA) Bantul, Ruslan Saleh SAg MH dalam keterangan persnya, Jumat (11/8/2023).
Sianjelita adalah inovasi PA Bantul yang kepanjangannya Siap Antar Jemput Disabilitas dan inovasi ini telah sudah berlangsung sejak 2022.
Selain itu Pengadilan Agama (PA) Bantul selalu intens membangun kerjasama dengan lembaga-lembaga yang konsen dalam perlindungan disabiltas, perempuan dan anak.
Ruslan berharap penghargaan ini dapat semakin meningkatkan pelayanan PA Bantul kepada masyarakat pencari keadilan terlebih layanan khusus bagi penyandang disabilitas, perempuan dan anak.
"Kiranya capaian ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi lebih banyak pengadilan maupun lembaga penegak hukum lain untuk turut mendukung upaya pemenuhan akomodasi yang layak dan menciptakan akses keadilan yang setara bagi semua orang," terangnya.
Sementara Direktur Yayasan SAPDA, Nurul Saadah Andriyani mengungkapkan, selama ini SAPDA telah memberikan apresiasi kepada 65 pengadilan di Indonesia yang memiliki komitmen untuk menjadi inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas.
Baca Juga: Presiden pertimbangkan hapus sistem zonasi PPDB, akan dicek plus minusnya
Apresiasi diberikan melalui kegiatan diseminasi hasil pemantauan pengadilan inklusif yang dilaksanakan bersama Mahkamah Agung RI dengan dukungan Pemerintah Australia melalui program Australia-Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2).
SAPDA telah melakukan pemantauan terhadap 65 pengadilan menuju inklusif, terdiri dari 21 pengadilan dari lingkungan peradilan tata usaha negara pada tahun 2021 disusul 44 pengadilan dari lingkungan peradilan umum, peradilan agama dan peradilan militer pada tahun 2022.