solo

Kebutuhan pangan meningkat di tengah luasan lahan berkurang, begini solusi Pemkab Sukoharjo

Selasa, 18 Juli 2023 | 19:55 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat menyerahkan bantuan pertanian di Balai Desa Mancasan Kecamatan Baki. (Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Tantangan di sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo kevdepan semakin berat. Sebab kebutuhan pangan terus meningkat, disisi lain luasan lahan semakin berkurang. Masalah semakin berat dengan fenomena alam ekstrim.

Oleh karenanya, persiapan dilakukan sejak sekarang untuk menghadapi tantangan tersebut dengan melibatkan petani dan semua pihak terkait.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat membuat kegiatan pembinaan kelembagaan petani dalam rangka mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern di Balai Desa Mancasan Kecamatan Baki, Selasa (18/7/2023) mengatakan, Indonesia merupakan sebuah negara agraris yang berdiri diatas tanah pertanian.

Baca Juga: Panwaslu Turi Sleman gelar Patroli Hak Pilih Pemilu 2024, 105 KK buangan jadi perhatian khusus

Dengan dukungan dari faktor geografis tersebut, telah memberikan suatu modal besar bagi bangsa ini untuk maju dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia, sehingga Pemerintah mempunyai komitmen yang besar dalam pembangunan di sektor pertanian.

Akan tetapi sektor pertanian penuh dengan ketidakpastian. Dalam berbudidaya tanaman banyak resiko yang dihadapi dari awal budidaya sampai dengan panen. Faktor lahan, air, iklim dan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) menjadi kendala dalam keberhasilan berbudidaya.

Oleh karena itu Pemerintah harus hadir untuk membantu dan mempunyai komitmen yang besar pada pembangunan di sektor pertanian.

Tantangan di sektor pertanian Kabupaten Sukoharjo yang paling nyata dihadapi di masa yang akan datang adalah semakin meningkatnya kebutuhan pangan tetapi luas lahan pertanian semakin berkurang.

Baca Juga: Renungan Tahun Baru 1445 H: Memaknai konsep waktu dalam perspektif Islam

Selain itu, masih kurangnya infrastruktur pertanian baik berupa jaringan irigasi, pengembangan sumber air baru untuk pertanian, prasarana jalan pertanian, ketersediaan benih dan bibit bermutu yang masih terbatas, serta masih lemahnya kelembagaan petani dan kemampuan kelompok petani dalam persaingan global.

Adanya anomali iklim berupa El Nino dan gangguan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), menjadi ancaman gagal panen, untuk itu kolaborasi stakeholder untuk mengatasi kendala ini harus lebih intensif agar kerugian di tingkat petani dapat dikendalikan dan ketersediaan pangan tetap terjaga.

Untuk mensiasati kemunculan El Nino setelah tiga tahun fase La, saya berharap kepada semua petani untuk segera mempercepat tanam, memanfaatkan ketersediaan air, agar pada saat puncak El Nino pada Bulan September, fase pertumbuhan tanaman sudah tidak membutuhkan air.

Manfaatkan sumber-sumber air yang masih tersedia untuk memaksimalkan produksi komoditas pertanian, gunakan benih yang berumur pendek dan tahan kekeringan agar Kabupaten Sukoharjo tidak hanya surplus pangan, namun juga mampu meningkatkan kesejahteraan petani pada khususnya dan masyarakat Kabupaten Sukoharjo pada umumnya.

Baca Juga: Pemain PSS Sleman Hokky Caraka Lakukan Latihan Tambahan untuk Meningkatkan Performa di BRI Liga 1

Bangsa Indonesia melalui Kementerian Pertanian berupaya mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia atau world food storage pada 2045. Pada 100 tahun kemerdekaan itu Indonesia diharapkan mencapai puncak kejayaan di berbagai bidang termasuk sektor pertanian.

Halaman:

Tags

Terkini