HARIAN MERAPI - Renungan Tahun Baru 1445 H: Memaknai konsep waktu dalam perspektif Islam
Dalam memaknai Tahun Baru 1445 H sekarang ini, akan sangat penting untuk senantiasa menghitung waktu-waktu yang sudah kita manfaatkan
serta berkaca pada diri sendiri sekaligus menimbang serta menilai apa saja amalan yang sudah diperbuat dan juga dosa atau kemaksiatan yang sudah dilakukan oleh kita sebagai umat manusia.
Baca Juga: TikTok kini makin populer dan oke, seller bisa 'cuan' lebih gede
Hal ini dilakukan supaya pada tahun mendatang, akan lebih banyak ibadah serta amalan saleh yang dilakukan untuk mengurangi perbuatan dosa dan
juga amal yang salah.
Konsep waktu dalam pandangan Islam tidak sekadar menyoal perihal rutinitas kehidupan sehari-hari. Islam menempatkan waktu sebagai perkara penting dan mendasar sehingga jika tak dimanfaatkan dengan baik, maka kerugianlah yang akan diperoleh.
Lebih dari kerugian materi, menyia-nyiakan waktu bisa berakibat terbengkalainya sisi akhirat seorang hamba. Firman Allah SWT:
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS al-‘Ashr; 103:1-3).
Juga Firman-Nya: ”Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hndaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu krjakan” (QS. Al-Hashr; 59:18).
Baca Juga: SMAN 1 Srandakan ditetapkan jadi sekolah bersinar dari BNNK Bantul, berikut program yang dijalankan
Hadits Nabi Muhammad SAW Nabi: “Dua hal yang banyak orang tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
Ungkapan yang tepat untuk menggambarkan tentang waktu sesuai dengan semangat Surah dan Hadits di atas adalah bahwa waktu laksana pedang, jika tak ditaklukkan dengan baik, maka benda itulah yang justru akan menebas pemiliknya.
Berikut dijelaskan arti pentingnya menjaga waktu agar dapat menjadi manusia yang lebih baik dan tidak menjadi orang yang menyia-nyiakan waktu lagi merugi; yakni:
Pertama, waktu berlalu dengan sangat cepatnya. Ibnul Qoyyim RA mengatakan bahwa waktu manusia adalah umurnya yang sebenarnya.
Waktu tersebut adalah waktu yang dimanfaatkan untuk mendapatkan kehidupan yang abadi, penuh kenikmatan dan terbebas dari kesempitan dan adzab yang pedih.