HARIAN MERAPI - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bantul, Ari Budi Nugroho ST MSc berharap tahun 2025 masalah sampah di Kabupaten Bantul dapat diselesaikan di tingkat kalurahan.
Sehingga upaya dalam mewujudkan program Bantul Bersih Sampah Tahun 2025 dapat dicapai.
"Saat ini kami menghadapi dua tantangan besar yakni membangun kesadaran masyarakat akan pengurangan sampah dari rumah tangga serta mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA," ujar Ari Budi Nugroho di sela-sela Peringatan Hari Keanekaragaman Hayati dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang digelar DLH Kabupaten Bantul di Bukit Watu Gagak di Dusun Singosaren Kalurahan Wukirsari Kapanewon Imogiri Bantul, Selasa (6/6/2023).
Baca Juga: Jembatan Kretek II jadi bangunan ikonik dan objek wisata baru di Bantul, begini penampakannya
Apalagi saat ini Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) belum seluruhnya ada di kalurahan.
Hingga saat ini baru ada 18 unit namun ada banyak pengelola sampah mandiri di tingkat kalurahan yang harus terus didorong.
Dalam rangka mendukung perwujudan visi Kabupaten Bantul yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Bantul yang harmonis, sejahtera dan berkeadilan, DLH Kabupaten Bantul selalu berupaya untuk lebih mengoptimalkan peningkatan kualitas lingkungan hidup dengan menciptakan lingkungan bersih dan sehat.
Baca Juga: Digelontor Danais Rp 24,8 Miliar, Pembangunan Pasar Sentul Yogyakarta Dimulai
Untuk itu dalam tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2023 berfokus pada solusi polusi plastik di bawah kampanye Beat Plastic Pollution.
Sedangkan tema Hari Keanekaragaman Hayati yakni "Berdamai dengan Alam, Solusi Perubahan Iklim, dari Kita untuk Kita dan Alam".
Disebutkan, rangkaian kegiatan Hari Keanekaragaman Hayati dan Hari Lingkungan Hidup Sedunia meliputi penandatanganan Pakta Integritas sebagai tindak lanjut pelaksanaan SK Bupati Bantul tentang Siaga Darurat Pengelolaan Sampah tertanggal 1 Juni 2023.
Selain itu juga dilakukan penanaman pohon penghijauan untuk menambah cakupan tutupan lahan dan pelepasan burung endemik untuk melestarikan keberadaan fauna endemik di Kabupaten Bantul.
Baca Juga: Kabupaten Kulonprogo Giatkan Kembali Penanaman Koro Pedang
Sementara Bupati Bantul, H Abdul Halim Muslih, mengungkapkan saat ini Bantul telah memiliki struktur pengelolaan sampah yang fokus pada kalurahan dan padukuhan menjadi basis pengelolaan sampah tumah tangga.
Dukungan yang diberikan berupa sumber pembiayaan baik hibah Rp 46,5 miliar maupun kegiatan OPD yang berfokus pada pengelolaan sampah.
"Dalam penyelesaian masalah sampah, perubahan budaya masyarakat menjadi kunci utama, meskipun dalam membentuk budaya baru adalah tantangan yang berat.
Pemilahan sampah dari rumah tangga adalah budaya yang harus dibangun dan dilakukan seluruh masyarakat. Dengan begit Bantul Bersih Sampah Tahun 2025 dapat diwujudkan," tegas Halim.*