HARIAN MERAPI - Menurut Syekh Ahmad Mustafa Al-Maraghi, ada lima macam hidayah yang dianugerahkan kepada manusia.
Yaitu hidayat ilhami, hidayah hawasyi, hidayah aqli, hidayah adyani, dan hidayah taufiqi.
Syekh Thantawi Jauhari menyebut hidayah pertama sebagai hidayah gharizah (insting); sejak manusia lahir otomatis ia bernapas, menangis, dan menyusu ke ibunya.
Baca Juga: Cak Imin targetkan Dana Desa tahun 2024 sebesar Rp 5 miliar
Inilah insting untuk mempertahankan hidup. Hidayah haswasyi adalah pemberian Allah kepada manusia yang berupa panca indra, sebagaimana firman-Nya :
“Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata. lidah dan dua buah bibir.Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”. (QS. Al-Balad, 90:8-10).
Hidayah yang ketiga adaah hidayah aqli, yakni hidayah akal budi atau budaya manusia.
Sebagai makhluk yang berbudaya, manusia akan hidup bersama orang lain, hidup membina masyarakat, membuat perlengkapan untuk keperluan hidupnya, dan sebagainya.
Hidayah adyan adalah hidayah yang bersumber dari agama, yang telah dibawa oleh para nabi dan rasul Allah dan mereka ini diberi tugas utama untuk memberi petunjuk melalui Kitab Suci-Nya kepada manusia supaya hidup di jalan yang lurus.
Baca Juga: Ini beberapa tips bagi generasi Z sebelum memasuki dunia kerja
Firman Allah SWT : “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)’. (QS. Al-Baqarah; 2:285).
Dengan hidayah yang keempat ini Allah SWT berkenan menurunkan kebenaran dan kebenaran asasi, kebenaran wahyu untuk mencapai hasrat cintanya kepada Sang Maha Pencipta Allah SWT, kebahagiaan sejati, dan kebahagiaan yang hakiki.
Hidup manusia akan mencapai kebahagiaan yang hakiki kalau mereka mampu ber-Islam secara kaffah, yakni meng-Islamkan seluruh aspek kehidupannya.
Agama Islam mewajibkan setelah seseorang memilih Islam sebagai agamanya, maka orang yang bersangkutan telah berkewajiban untuk melaksanakan ajaran agama yang dipilihnya secara sempurna. (QS Al-Baqarah; 2:208).
Di samping hidayah agama (adyan) sebagai hidayah Allah tingkat keempat, masih ada hidayah Allah yang lainnya sebagai hidayah tingkat kelima, yaitu hidayah a-taufiqi atau hidayah al-ma’unnah.