HARIAN MERAPI - Dalam bersosialisasi, hindarilah fitnah, karena itu merupakan virus perusak ukhuwah.
Pasalnya, fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam perbuatan dosa yang sangat dibenci Allah SWT.
Firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang lain dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di
antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujarat, 49:12).
Fitnah merupakan suatu kebohongan besar yang sangat merugikan dan termasuk dalam dosa yang tak terampuni oleh Allah SWT.
Ada dua macam fitnah; yaitu fitnah syubhat dan fitnah syahwat.
Fitnah syubhat berarti samar-samar atau tidak jelas.
Dalam fitnah syubhat, seseorang menjadi rusak ilmu dan keyakinannya sehingga menjadikan perkara-perkara yang ma’ruf menjadi samar dengan kemungkaran, sementara kemungkaran sendiri tidak ia hindari (selalu dikerjakan).
Fitnah syubhat merupakan fitnah paling berbahaya oleh karena kurangnya ilmu dan lemahnya bashirah, ketika diiringi dengan niat buruk dan hawa nafsu maka timbullah fitnah besar dan keji, yang akan menggoncangkan nilai-nilai persaudaraan
dan kebersamaan.
Baca Juga: Teka Teki Perlu Tidaknya PAW Pasca Ketua KPUD Pati Mendaftar Jadi Bacaleg PDIP di Pemilu 2024
Rasulullah SAW sangat mengkhawatirkan fitnah syubhat, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Abu Barzah Al-Aslamy, beliau bersabda:
“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan.” (H. R. Ahmad).
Kedua, fitnah syahwat. Fitnah syahwat merupakan segala perbuatan yang dapat melemahkan dan mengikis iman seseorang disebabkan oleh mengikuti hawa nafsu.
Mereka yang terkena fitnah syahwat biasanya malas beribadah serta tidak segan-segan atau tanpa malu-malu untuk melanggar perintah Allah dan mengerjakan apa yang dilarang, karena sudah terjerat masuk terlalu dalam pada jebakan iblis laknatullah.