HARIAN MERAPI - Ada lima yang menjadi penyebab orang menjadi kufur nikmat.
Salah satu penyebab kufur nikmat itu adalah kesombongn dan memakan rezeki haram.
Apa tiga penyebab kufur nikmat lainnya?
Baca Juga: Apakah tasawuf diajarkan di Islam? Jawabanya sangat mengejutkan
Allah memperingatkan secara tegas perilaku tersebut dalam firman-Nya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim, 14:7).
Ayat ini selain sebuah dorongan untuk selalu bersyukur, juga sebagai peringatan bagi manusia untuk tidak jatuh dalam kufur nikmat.
Seorang yang terjerat kufur nikmat akan senantiasa merasa kurang atas apapun yang dianugrahkan kepadanya. Mereka akan terjerumus kepada kesyirikan dan selalu berbuat maksiat.
Lebih jelasnya di antara penyebab orang sulit bersyukur atau terjerembab ke dalam pusaran kufur nikmat adalah:
Pertama, memakan rezeki haram.
Ketika hati ini sulit untuk bersyukur, perlu dicek; apakah ada sumber nafkah atau bahkan asupan yang haram masuk ke dalam tubuh kita?
Baca Juga: Dinobatkan Bupati Sleman, Syahrindra Restu dan Anja Natalia menjadi Dimas Diajeng Sleman 2023
Sudah kah kita yakin bahwa apa yang kita peroleh berasal dari sesuatu yang halal dan apa yang masuk ke dalam tubuh juga sesuatu yang halal?
Jangan anggap remeh persoalan ini. Karena halal atau haramnya apa yang masuk ke dalam tubuh kita dapat berpengaruh terhadap perilaku kita sehari-hari.
Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah, 2:172).
Kedua, tidak menghargai nikmat Allah, merasa semua yang dimiliki memang sudah semestinya.