yogyakarta

Jembatan Kewek Rusak Parah, Jembatan Kleringan Dibuat Dua Arah dengan Lampu APILL

Selasa, 9 Desember 2025 | 09:00 WIB
Jembatan Kewek yang rusak akan diperbaiki total pada tahun 2026 menggunakan APBN. (Foto: Dok. Pemkot Yogyakarta)

 

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kota Yogyakarta akan membatasi kendaraan berat yang melewati Jembatan Kewek karena kondisinya rusak. Perbaikan jembatan yang menjadi penghubung kawasan Malioboro tersebut akan menggunakan APBN 2026.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengatakan, kondisi Jembatan Kewek patah di ujungnya dan geser terbuka 3 cm, turun 10 cm, sampai di bawah anjlok. Hasto menyebut kekuatan Jembatan Kewek tinggal 20-30 persen.

"Jangka pendek kita bertindak cepat dalam mengatasi kondisi sementara, salah satunya adalah menutup sebagian. Jadi mungkin di situ hanya kita bolehkan lewat kendaraan kecil saja, mungkin sepeda motor. Tapi kendaraan yang berat-berat, semua kita tidak bolehkan. Akan segera kita lakukan secepatnya," kata Hasto.

Baca Juga: Malioboro Hanya Mampu Menampung 60 Andong, Wali Kota Yogyakarta Pikirkan Area Antre dan Sanitasi

Hasto menjelaskan dengan pembatasan lalu lintas di Jembatan Kewek, kendaraan-kendaraan besar akan dialihkan lewat Jembatan Kleringan, yang terletak di sisi utaranya. Lalu Kendaraan besar dari arah Kotabaru maupun yang dari Margo Utomo yang akan ke Malioboro arahkan lewat Jembatan Kleringan.

Begitu pula kendaraan besar dari Jalan Mataram juga diarahkan melewati Jembatan Kleringan. Rencana pembatasan kendaraan di Jembatan Kewek dimulai pada 10 Desember 2025. Portal pembatas dimensi kendaraan besar akan dipasang agar tidak melewati Jembatan Kewek.

"Jadi (Jembatan Kleringan) dibuat dua arah. Nanti kita pasang lampu APILL. Ya (pasang pembatas) karena kita akan membatasi kendaraan besar otomatis harus dipasang itu supaya bus besar nggak bisa masuk, truk enggak bisa masuk ke jembatan (Kewek)," tambahnya.

Baca Juga: Empat Pelaku Penganiayaan Hingga Tewas di Wirobrajan Resmi Ditahan Polresta Yogyakarta, Sadis Ternyata Dianiaya Tiga Kali di Tiga Tempat

Hasto menyatakan untuk penanganan jangka panjang Jembatan Kewek harus ada perbaikan total. Apalagi Jembatan Kewek sudah berumur 101 tahun. Hasto menyebut dari hasil komunikasi intens Kementerian Pekerjaan Umum RI menyanggupi mengalokasikan anggaran sekitar Rp19 miliar dari APBN di tahun 2026 untuk perbaikan pembangunan Jembatan Kewek.

"Jembatan Kewek ini ada nilai historis yang harus dipertahankan, meskipun fasadnya itu tidak ada heritage, tetapi sejarah menunjukkan bahwa pada saat peresmian Jembatan Kewek ini adalah jembatan yang dibuat, didesain oleh Ngarso Dalem (Sultan HB) VIII dan diberi nama Ngarso Dalem kedelapan. Kita harus mendokumentasi jembatan ini membuat narasi dan meninggalkan sebagian sebagai penanda bagian dari sejarah," jelas Hasto.

Baca Juga: Bansos Dihentikan Sementara, 7.001 Penerima Manfaat PKH di DIY Terindikasi Terlibat Judol

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menyampaikan dalam penanganan Jembatan Kewek ada tahapan-tahapan dan menggunakan dasar anggaran. Sultan mengarahkan penanganan sementara juga untuk mengantisipasi agar Jembatan Kewek tidak membahayakan misalnya longsor maupun semakin turun dan kondisi musim hujan.

"Untuk sementara ini mengantisipasi untuk diperbaiki dalam konteks tidak membahayakan untuk kemungkinan tanah longsor atau makin turun karena banyak hujan. Nah, sehingga itu yang diatasi. Yang akan dilakukan dulu. Sambil menunggu masalah hitungan maupun anggarannya. Kami minta APBN, departemen (Kementerian PU) untuk bisa membiayai kira-kira Rp19 miliar," terang Sultan.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho menuturkan akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Yogyakarta, Dinas Lingkungan Hidup dan Satlantas Polresta Yogyakarta terkait rekayasa lalu lintas di kawasan Kleringan untuk mengamankan Jembatan Kewek dan akses kendaraan ke Malioboro.

Halaman:

Tags

Terkini