solo

Langkah Tanggap Darurat, BBWSBS Perkuat Tanggul dan Normalisasi Sungai di Tawangsari Sukoharjo

Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:20 WIB
Kepala BBWSBS Gatut Bayuadji saat meninjau perbaikan tanggul Sungai Kedawung di Dalangan, Tawangsari. (Dokumen BBWSBS)

HARIAN MERAPI - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Gatut Bayuadji, didampingi Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (OP), Kepala Bidang Pemanfaatan Jaringan Sumber Air (PJSA), Kepala Satuan Kerja OPSDA, serta Forkopimda Kabupaten Sukoharjo meninjau kegiatan perbaikan tanggul Sungai Kedawung di Desa Dalangan, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo pada Selasa (26/8/2025).

Perbaikan dilakukan berupa pembangunan turap sepanjang lebih kurang 45 meter dengan ketinggian 4 meter.

Peninjauan lokasi tersebut sebagai upaya penanganan darurat untuk melindungi tebing sungai yang rawan erosi. Pekerjaan ini direncanakan berlangsung selama lebih kurang 30 hari.

Baca Juga: Satresnarkoba Polres Sukoharjo Amankan Dua Pemuda Pengguna Sabu di Mojolaban

Gatut Bayuadji menyampaikan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Bupati Sukoharjo ke lokasi sebelumnya, yang meminta dukungan dari BBWSBS.

“Alhamdulillah, hari ini alat berat sudah berada di lokasi dan pekerjaan sudah dimulai. Harapannya perbaikan ini bisa menjawab kebutuhan masyarakat sebagaimana disampaikan Ibu Bupati,” jelasnya.

Lebih lanjut, Gatut Bayuadji juga mendorong adanya kolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) pasca pembangunan turap.

“Setelah ini, Pemda diharapkan dapat menindaklanjuti dengan pembangunan jalan rabat beton serta pemasangan portal pembatas tonase, agar bangunan yang ada dapat berfungsi lebih lama dan memberi manfaat optimal bagi masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga: Pelanggaran HAM Berat Dapat Ditangani Secara Non-Yudisial, Ini Pertimbangannya

Seusai meninjau perbaikan tanggul di Desa Dalangan, rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari untuk meninjau pekerjaan normalisasi Sungai Bengawan Solo sepanjang lebih kurang 450 meter.

Pada kesempatan tersebut, Gatut Bayuadji menjelaskan bahwa kegiatan dilakukan untuk membantu masyarakat yang terdampak daya rusak air sungai.

“Penanganan dilakukan dengan penggalian sedimen agar aliran lebih lurus, sehingga tidak menimbulkan gerusan di tikungan luar. Balai akan berusaha maksimal dengan penambahan dozer agar pekerjaan bisa lebih cepat,” kata Gatut Bayuadji dalam keterangannya.

Baca Juga: Perkuat Ekonomi di Level Grassroot, BRI Salurkan Pembiayaan Kepada UMKM Senilai Rp1.137,84 Triliun

Pekerjaan ini diharapkan selesai sebelum musim penghujan datang, sehingga kawasan sekitar dapat lebih aman.

Halaman:

Tags

Terkini