bantul

Pengangkatan Sedimentasi di Sungai Srandakan Dukung Pengairan 200 Hektare Lahan Pertanian

Senin, 16 Juni 2025 | 08:30 WIB
Aktivitas pengangkatan sedimentasi di sungai wilayah Kelurahan Poncosari, Srandakan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (14/6/2025). (ANTARA/HO-Kominfo Bantul)

HARIAN MERAPI - Bupati Bantul Abdul Halim Muslih memastikan proses pengangkatan sedimentasi di aliran sungai wilayah Kelurahan Poncosari, Srandakan, Kabupaten Bantul sebagai upaya peningkatan kapasitas air menuju areal lahan pertanian di wilayah tersebut.

"Kita memastikan aktivitas pengangkatan sedimentasi di Sungai Triwuhadi Poncosari Srandakan agar kapasitas sungai ini nanti akan semakin besar dan dapat mengaliri kurang lebih 200 hektare lahan pertanian," kata Bupati Halim di Bantul usai peninjauan, Minggu (15/6).

Baca Juga: Menteri Koperasi RI Resmikan Tiga Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten Sleman

Ia mengatakan pentingnya pengangkatan atau pengerukan sedimentasi yang selama ini membuat pendangkalan sungai itu, karena akan membantu setidaknya tujuh kelompok tani yang tersebar di Kelurahan Poncosari Srandakan bisa memanfaatkan sumber air irigasi tersebut.

Upaya pengangkatan sedimentasi di sungai tersebut merupakan bantuan fasilitasi dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), usai kunjungan Menteri Pertanian beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sri Sultan Hadiri Panen Perdana Kopi Lereng Merapi, Taru Martani Komitmen Dukung Penyerapan dan Pemasaran

"Saya terima kasih pada Dirjen Tanaman Pangan Kementan yang 'concern' terhadap masalah yang dihadapi para kelompok tani di Poncosari, dengan harapan agar pertanian di Poncosari baik padi, maupun jagung dan palawija ini bisa meningkat," katanya.

Selain memastikan upaya pengangkatan sedimentasi di sungai yang selama ini menjadi kendala pertanian di Poncosari, Bupati Bantul juga memastikan alat alat pertanian bantuan Kementan dimaksimalkan dengan baik oleh petani.

"Alat dan mesin pertanian dari Pak Menteri Pertanian ternyata sudah dimanfaatkan secara optimal, sehingga 'cost' produksi pertanian mulai dari tanam hingga panen bisa terus ditekan," katanya.

Baca Juga: Saat Limbukan Pagelaran Wayang Kulit di Sedayu Bantul, Mantan Panglima TNI Nyanyikan Gending Jalesveva Jayamahe

Bupati Bantul mengatakan, terlebih pemerintah sudah memberikan kepastian mengenai harga jagung dan padi setelah dipanen. Upaya tersebut dengan melibatkan Bulog yang selalu siap menyerap panen dengan harga yang ditetapkan pemerintah.

"Jadi harga sudah diberikan baik jagung maupun padi, kemudian dari sisi hulunya, sisi proses produksinya ini dibantu dengan alat alat dan mesin pertanian, kita makin optimis Bantul akan semakin memberikan kontribusi pada upaya ketahanan pangan nasional," katanya.

Baca Juga: Anggota DPR Totok Daryanto Beberkan Duduk Perkara Transmigran Asal DIY Belum Mendapat Lahan di Konawe Selatan

Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sarikismo Kelurahan Poncosari Sarjiyo mengapresiasi bantuan pemerintah untuk mengembangkan hasil pertanian di daerahnya.

"Alat mesin pertanian dari pemerintah sangat bermanfaat terutama dari sisi ekonomi. Harapannya pengelolaan lahan pertanian di sini akan semakin maksimal, mengingat letak lahan pertanian berada di area rawan banjir," katanya. *

Tags

Terkini

Pengangguran Curi Motor Mahasiswa di Warung Kopi

Rabu, 3 Desember 2025 | 08:00 WIB