solo

Menyasar Empat Desa, BPBD Sukoharjo Edukasi Disabilitas Tanggap Bencana Alam

Selasa, 18 Februari 2025 | 14:45 WIB
Ilustrasi. BPBD Sukoharjo melakukan penanganan pohon tumbang. (Dok. BPBD Sukoharjo)

"Tidak harus menunggu bencana alam datang dulu, tapi mengantisipasi dengan membentuk Destana lebih awal itu penting sebagai kewaspadaan," lanjutnya.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap berbagai jenis bencana.

Di Kabupaten Sukoharjo sendiri terdapat enam potensi atau ancaman bencana yang harus kita waspadai yaitu gempa bumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/lahan, dan angin kencang.

Penting bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan, dan pengetahuan akan bencana yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Inilah peran akupuntur dalam tatalaksana kanker, bisa kurangi rasa sakit

Upaya-upaya pencegahan, mitigasi, tanggap darurat, serta pemulihan pasca bencana juga harus menjadi perhatian bersama.

Bencana dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Penting bagi semua pihak menunjukkan komitmen kita untuk membangun wilayah yang siap menghadapi berbagai ancaman bencana dengan cara yang terorganisir dan terkoordinir.

Dalam rangka pengurangan risiko bencana, pengurangan kerugian baik materiil maupun non materiil, dan korban akibat bencana, yang perlu kita kuatkan adalah kapasitas yang dalam hal ini yaitu kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Baca Juga: Gara-gara rem blong, bus tabrak PKL di halaman parkir swalayan Belvamart Tawangmangu hingga tewas, ini kronologinya

Salah satu bentuk penguatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana adalah dengan mengimplementasikan Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) dan membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana). *

Halaman:

Tags

Terkini