HARIAN MERAPI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mengedukasi penyandang disabilitas terkait tanggap bencana alam.
Kegiatan BPBD Sukoharjo diawali menyasar di empat desa yakni Desa Tegalmade dan Desa Gadingan di Kecamatan Mojolaban, Desa Mancasan Kecamatan Baki dan Desa Trosemi Kecamatan Gatak.
Kepala BPBD Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Selasa (18/2/2025) mengatakan, pihaknya pada awal tahun 2025 ini gencarkan kegiatan sosialisasi dan edukasi di beberapa desa terkait upaya penambahan Desa Tangguh Bencana (Destana).
Baca Juga: Menkum tegas tak beri amnesi untuk napi tipikor dan pengedar narkoba, ini alasannya
Terpenting juga menyiapkan masyarakat lebih tanggap bencana alam.
Kegiatan digelar salah satu sasaran penting yakni melibatkan penyandang disabilitas.
Keikutsertaan mereka penting mengingat di wilayah rawan bencana alam terdapat penyandang disabilitas yang perlu diprioritaskan mendapat penanganan.
"Penyandang disabilitas ini sengaja kami libatkan dalam sosialisasi dan edukasi tanggap bencana di Destana. Dengan kegiatan ini diharapkan menjadi lebih siap apabila terjadi bencana alam," ujarnya.
Baca Juga: Fleksibel dan Terukur, Ini Strategi BRI Jaga Pertumbuhan Bisnis di Tengah Dinamika Ekonomi Global
BPBD Sukoharjo dalam kegiatan ini berupaya meningkatkan kemampuan relawan dan masyarakat terkait tanggap bencana alam.
"Misal pada saat terjadi bencana alam banjir. Bagaimana mempercepat penanganan terhadap disabilitas yang menggunakan kursi roda," lanjutnya.
Ariyanto menjelaskan, empat desa yang disasar awal sosialisasi tanggap bencana alam pada 2025 ini merupakan wilayah yang rawan bencana alam dan memiliki program unggulan bagi disabilitas.
Baca Juga: Hasto mangkir pada panggilan pertama, KPK kirim panggilan kedua, ini kapasitasnya
"Empat desa ini karena sering terjadi bencana alam seperti banjir di Desa Tegalmade dan Desa Gadingan Kecamatan Mojolaban karena berada di aliran Sungai Bengawan Solo," katanya.