yogyakarta

Datangi KPKNL Yogya, Komunitas UMKM DIY Tolak Lelang Aset dan Jaminan Utang

Rabu, 15 November 2023 | 06:00 WIB
Ketua Umum Komunitas UMKM DIY, Ir Prasetyo Atmo Sutijo (tengah) memberikan keterangan pers usai mendatangi KPKNL Yogyakarta. (Foto-Yusron Mustaqim)

HARIAN MERAPI - Sejumlah massa dari Komunitas UMKM DIY mendatangi Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) di Gedung Keuangan Negara Yogyakarta, Selasa (14/11/2023).

Kedatangan Komunitas UMKM DIY tersebut meminta agar KPKNL dan pihak perbankan agar tidak menyita atau melelang jaminan utang macet akibat pandemi Covid-19.

"Setelah berjuang, kami berhasil menjaga aset jaminan dari anggota kita tidak jadi dilelang," ujar Ketua Umum Komunitas UMKM DIY, Ir Prasetyo Atmo Sutijo kepada wartawan usai mendatangi KPKNL Yogyakarta.

Baca Juga: Peringatan HKN ke-59 di Yogyakarta, masifkan pengobatan warisan leluhur

Bila masalah seperti ini tidak dikawal banyak aset milik UMKM dilelang. Karena sebelumnya telah terjadi pelelangan dan hal itu sangat menyakitkan bagi pelaku UMKM.

Padahal selama ini 98 persen lapangan kerja di Indonesia termasuk di DIY ditopang oleh UMKM.

Untuk itu sejumlah aset UMKM yang macet sebagai jaminan kredit di perbankan agar diselesaikan secara musyawarah dan sebagainya. Karena adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak ekonomi luar biasa.

Baca Juga: Mengenal Anting-anting Emas, akurasi alat ukur berat dan tinggi badan untuk dukung penanggulangan stunting

"Kita benar-benar macet karena Covid-19 dan harus diselamatkan. Pemerintah sendiri berjanji akan menyelamatkan UMKM dan menghapus utang korban Covid-19. Untuk utang sebesar Rp 5 miliar ke bawah akan diselamatkan dan UU sudah ada tetapi PP belum keluar," imbuh Prasetyo menjelaskan.

Untuk itu sembari menunggu diterbitkannya PP, KPKNL maupun perbankan jangan melakukan pelelangan maupun penyitaan jaminan aset bagi UMKM karena ini sangat menyedihkan.

Sebagai contoh sebuah aset bila dijual laku Rp 1 miliar dengan pelelangan yang serta merta laku Rp 500 juta atau 50 persen dari harga normal, hal ini jelas merugikan UMKM.

Baca Juga: Pelaku yang Merekam Akitivitas Mahasiswi di Kos Diamankan Polisi dari Polresta Sleman, Ini Modusnya

Karena untuk menghidupkan satu UMKM yang jatuh agar bangkit lagi sangat sulit. Ketika hendak membuka bisnis baru juga tidak mudah sehingga bisnis yang sudah ada jangan dimatikan.

"Kita berharap dengan keleluasaan ini ekonomi akan tumbuh dengan baik. Tolong perhatikan nasib UMKM karena sampai saat ini dalam masalah. Kalau nanti ada lagi lelang aset UMKM maka kami akan datang dengan massa yang banyak," terangnya.

Wakil Ketua Komunitas UMKM DIY, Rajendo menambahkan, dengan adanya permasalahan kredit macet dan upaya penyitaan aset maupun pelelangan tersebut telah dibentuk Solidaritas UMKM Korban Covid-19.

Halaman:

Tags

Terkini