Kelola Sampah Organik, Kota Yogyakarta Segera Luncurkan Bank Sampah Induk

photo author
- Kamis, 6 Juli 2023 | 07:30 WIB
Petugas Linmas dari Satpol PP Kota Yogyakarta diterjunkan untuk membantu pengawasan di depo sampah Lapangan Karang memastikan masyarakat hanya membuang sampah organik dan residu saja, Senin (2/1/2023). (ANTARA/Eka AR)
Petugas Linmas dari Satpol PP Kota Yogyakarta diterjunkan untuk membantu pengawasan di depo sampah Lapangan Karang memastikan masyarakat hanya membuang sampah organik dan residu saja, Senin (2/1/2023). (ANTARA/Eka AR)

 

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana meluncurkan bank sampah induk pada Agustus 2023. Bank sampah induk ini menjadi salah satu bentuk upaya dalam penanganan sampah di Kota Yogyakarta.

Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya sekaligus Ketua Forum Bank Sampah (FBS) Kota Yogyakarta mengatakan, peluncuran bank sampah induk ini agar pengelolaan sampah dapat dilakukan secara komprehensif dan terpadu sehingga dapat memberikan manfaat secara ekonomi, kesehatan bagi masyarakat, dan aman bagi lingkungan.

Bank sampah induk ini nantinya juga difungsikan sebagai tempat untuk mendistribusikan sampah organik kepada jejaring kemitraan guna mengelola sampah tersebut.

Baca Juga: Sampah plastik tidak cukup didaur ulang, sebab 90 persen di antaranya masih cemari lingkungan

Salah satunya dengan bekerjasama dengan para kelompok ternak untuk pemenuhan makanan ternak baik di Kota Yogyakarta maupun di luar Yogya.

"Kami juga telah melakukan pendekatan kepada para kelompok ternak baik itu di Kota Yogyakarta maupun di Sleman dan Bantul," kata Aman saat menghadiri sarasehan FBS di Kemantren Pakualaman, Selasa (4/7/2023), dikutip dari Wartajogjakota.

Untuk anggota dari bank sampah induk tersebut adalah seluruh bank sampah tingkat RW yang ada di Kota Yogyakarta. Hingga kini, Kota Yogyakarta telah memiliki 614 bank sampah berbasis RW.

Baca Juga: Berhasil Kelola Sampah, Bank Sampah Kopen Sae Ngadirejo Sukoharjo Raih Penghargaan Nasional

"Targetnya seluruh RW di Kota Yogyakarta telah memiliki bank sampah," jelasnya.

Aman mengungkapkan adanya gerakan zero sampah anorganik dapat mengurangi alokasi limbah hingga 75 ton per hari. "Ini merupakan dampak dari proses pemilahan sampah anorganik sejak dari sumber," ujarnya.

Namun demikian, Aman menyadari dengan pengurangan yang sudah begitu masif, Pemkot Yogya pun tidak bisa melakukan upaya penekanan volume pembuangan limbah lebih lanjut lagi. Padahal, dengan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan yang sudah sangat mengkhawatirkan, sebisa mungkin volume limbah yang dialokasikan bisa terus disusutkan.

“Ini sudah mendesak. Karena kondisi TPA Piyungan sudah over capacity. Jadi, pengelolaan sampah jenis organik juga harus segera dilakukan,” jelasnya.*

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: wartajogjakota.go.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X