DLH Sukoharjo dorong jumlah Proklim diperbanyak, untuk adaptasi perubahan iklim

photo author
- Jumat, 23 Juni 2023 | 19:55 WIB
Ilustrasi- Krisis air bersih di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada musim kemarau. Pemerintah berusaha mencari sumber air baku dari sungai-sungai bawah tanah untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air saat musim kering.  (ANTARA/Sigid Kurniawan)
Ilustrasi- Krisis air bersih di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada musim kemarau. Pemerintah berusaha mencari sumber air baku dari sungai-sungai bawah tanah untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air saat musim kering. (ANTARA/Sigid Kurniawan)

HARIAN MERAPI - Baru ada 60 Program Kampung Iklim (Proklim) di Kabupaten Sukoharjo. Jumlah tersebut masih sangat kurang mengingat ada 167 desa dan kelurahan di 12 kecamatan.

Penambahan Proklim diharapkan dapat segera direalisasikan dalam waktu dekat dengan melibatkan pemerintah desa dan kelurahan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agus Suprapto, Jumat (23/6/2023) mengatakan, sebanyak 60 Proklim tersebut tersebar disejumlah desa dan kelurahan dibeberapa kecamatan.

Baca Juga: Tiket gratis KCJB berlaku hingga Oktober 2023, Ridwan Kamil : Diutamakan untuk warga sekitar jalur

Sebaran tersebut seperti di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Bendosari dan lainnya. Jumlah Proklim terbanyak berada di wilayah Kecamatan Kartasura. Proklim didirikan minimal setara RW dan maksimal setingkat desa dan kelurahan.

Jumlah Proklim yang ada di Kabupaten Sukoharjo masih dianggap sangat sedikit. DLH Sukoharjo akan mendorong pemerintah desa dan kelurahan untuk ikut aktif mendirikan Proklim di wilayahnya.

Di tingkat nasional pemerintah pusat juga sama akan meningkatkan jumlah Proklim sebanyak 20.000 Proklim secepatnya disemua daerah se Indonesia.

"Keberadaan Proklim sangat penting bagi daerah dan lingkungan terbawah tingkat RW terkait perubahan iklim. DLH Sukoharjo turut serta dalam melaksanakan program nasional dalam upaya pengendalian perubahan iklim mulai dari tingkat tapak melalui Proklim," ujarnya.

Baca Juga: Olahraga Berkuda Harus Dikenalkan di Sekolah, Pemkab Pati Beri Dukungan

Agus Suprapto menjelaskan, sesuai dengan PermenLHK Nomor P.84/Menlhk-Setjen/Kum.1/11/ 2016 tentang Program Kampung Iklim, yang dimaksud Proklim merupakan bentuk aksi nyata untuk mewujudkan ketahanan iklim dan gaya hidup rendah emisi GRK melalui pelaksanaan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim juga pelibatan masyarakat ditingkat tapak.

Kegiatan adaptasi antara lain pengendalian kekeringan, banjir dan tanah longsor; meningkatkan ketahanan pangan dan pengendalian penyakit terkait iklim.

Kegiatan mitigasi antara lain pengelolaan sampah, limbah padat dan cair, penggunaan EBT, konservasi dan penghematan energi, budidaya pertanian rendah emisi GRK, tutupan vegetasi, mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Selain kegiatan adaptasi dan mitigasi juga diperlukan upaya kelembagaan masyarakat dan dukungan keberlanjutan untuk eksistensi kegiatan proklim.

Baca Juga: Polresta Banyumas Amankan Seorang Perempuan, Terkaitan Penemuan Empat Kerangka Bayi

"Adanya Surat Edaran Bupati Sukoharjo Nomor: 660.1/1396 tentang Himbauan Pembentukan Kampung Iklim Pada Wilayah Kecamatan di Seluruh Kabupaten Sukoharjo," lanjutnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X