TEMANGGUNG, harianmerapi.com - Ketersediaan cabai rawit pada Idul Adha 1443/2022 dipastikan terpenuhi.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan produksi cabai surplus antara Juni hingga Agustus.
Meski begitu, pemerintah memprediksi kemungkinan harga cabai akan agak tinggi.
Baca Juga: Harga Cabai Tinggi, Petani Berseri-seri
Prihasto Setyanto mengatakan ketersediaan aneka cabai pada Juni hingga Juli masih surplus untuk memenuhi kebutuhan nasional, meski ada peralihan lahan ke padi yang berdampak penurunan produksi.
Pada Juni, kata dia diperkirakan ada penurunan produksi akibat perubahan iklim untuk cabai besar sebanyak 15 persen dan cabai rawit sejumlah 30 persen.
"Diperkirakan produksi bulan Juli - Agustus berdasarkan data rerata 6 (enam) tahun terakhir pada Juli ada penurunan produksi cabai besar sebesar 10 persen dan cabai rawit sebesar 20 persen," kata dia, Minggu (26/6).
Prihasto mengemukakan itu ditemui usai panen cabai di Lereng Gunung Sindoro di Dusun Kataan, Desa Kataan Kecamatan Ngadirejo Temanggung.
Dikemukakan berdasarkan angka total produksi cabai besar nasional pada Juni sebesar 78.040 ton, kebutuhan cabai besar bulan Juni diperkirakan 76.317 ton, atau neraca cabai besar surplus 1.723 ton.
Dikatakan produksi cabai rawit sebesar 73.562 ton, kebutuhan cabai rawit diperkirakan 72.159 ton sehingga neraca cabai rawit surplus sebesar 1.403 ton.
Baca Juga: Cara Cek ETLE atau Tilang Elektronik di Wilayah Jogja, Simak Langkah Mudahnya Berikut Ini
Sedangkan pada Juli, kata dia produksi cabai besar sebesar 99.949 ton dan cabai rawit sebesar 209.673 ton. Kebutuhan cabai besar bulan Juli diperkirakan 97.731 ton atau cabai besar surplus 2.218 ton.
"Kebutuhan cabai rawit diperkirakan 87.308 ton sehingga neraca cabai rawit surplus sebesar 22.365 ton," ujarnya.
Dikatakan pada Agustus produki diperkirakan sebesar 98.561 ton dan cabai rawit sebesar 120.536 ton. Kebutuhan cabai besar bulan Agustus diperkirakan 78.861 ton sehingga neraca cabai besar surplus 19.701 ton.
"Kebutuhan cabai rawit diperkirakan 74.564 ton sehingga neraca cabai rawit surplus sebesar 45.972 ton," paparnya. *