HARIAN MERAPI – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Paguyuban Panatacara Yogyakarta (PPY) Sleman bekerja sama dengan Paguyuban Pecinta Batik Indonesia (PPBI) Sekar Jagad menggelar sarasehan di Pendapa Rumah Dinas Bupati Sleman, Rabu (21/6/2023) malam.
Peserta sarasehan selain pengurus dan anggota DPD PPY Sleman, ada pula perwakilan dari PPBI Sekar Jagad dan sejumlah paguyuban tata rias pengantin seperti Harpi Melati, Sekar Arum dan Sekar Sedah.
Menurut Ketua DPD PPY Sleman, Agus Wiranto, pasca pandemi Covid-19, DPD PPY Sleman mempunyai berbagai agenda kegiatan yang sudah dijadwalkan, baik pada 2023 hingga awal 2024 mendatang.
Baca Juga: Dinilai melecehkan wasit, Mourinho kena skorsing empat pertandingan Eropa , ini kasusnya
“Salah satunya, sarasehan pada malam ini hasil kerja sama antara PPY Sleman dan Sekar Jagad dengan mengusung tema, Motif Batik Yogyakarta untuk Daur Hidup Manusia,” ungkap Agus.
Selain itu masih akan digelar beberapa sarasehan dengan tema lain, bahkan ada rencana menggelar pentas wayang kulit. Sebagai dalang wayang kulitnya, salah satu anggota DPD PPY Sleman.
“Baik di PPY Pusat maupun PPY Sleman sebenarnya ada beberapa orang yang biasa menjadi panatacara sekaligus dalang wayang kulit. Suatu saat dapat pula menggelar parade wayang kulit dengan dalang dari PPY,” papar Agus.
Baca Juga: Truk terguling, tewaskan satu penumpang di Sukabumi, ini penyebabnya
Agenda penting lain dari PPY Sleman, lanjutnya, yakni pelatihan panatacara dan pamedhar sabda bagi masyarakat umum, guru Bahasa Jawa maupun generasi muda. Pelatihan tersebut, misalnya bekerja sama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) serta Dinas Pendidikan Sleman.
Sebelum sarasehan dilaksanakan, salah satu rangkaian acaranya, launching buku yang disusun oleh DPD PPY Sleman, yaitu berjudul, “Panduan Materi Kursus Panatacara Lan Pamedhar Sabda Tingkat Purwa.”
Launching buku tersebut ditandai dengan penyerahan buku kepada pihak Dispora, Dinas Pendidikan serta Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Sleman.
Kepala Dispora Sleman, Drs Agung Armawanta MT menjelaskan, Bupati Sleman Dra Hj Kustini Sri Purnomo tak dapat hadir dalam kegiatan tersebut, sebab sedang ada acara penting lainnya.
Baca Juga: Kapolri Sebut Dua Model Praktek Ujian Pembuatan SIM Ini Tak Lagi Relevan, Apa Saja?
“Intinya, Pemkab Sleman termasuk Dispora sangat mendukung adanya paguyuban panatacara dengan berbagai kegiatannya, antara lain bisa ikut nguri-uri keberadaan Bahasa Jawa maupun seni-budaya Jawa secara umum,” ungkap Agung.
Sedangkan Ketua DPP PPY Pusat, Dr Ki Abeje Janoko MPd mengatakan, terselenggaranya sarasehan bertema, Motif Batik Yogyakarta untuk Daur Hidup Manusia dapat memberi banyak pengetahuan, tak hanya bagi panatacara, namun juga perias hingga wedding organizer.