Tips berbelanja menjelang Ramadhan, jangan tergiur harga diskon. Belanjalah secara cerdas!

photo author
- Senin, 20 Maret 2023 | 19:55 WIB
arsip. Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan saat inspeksi harga kebutuhan pokok di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Minggu (31/7/2022).  (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)
arsip. Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan saat inspeksi harga kebutuhan pokok di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Minggu (31/7/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

HARIAN MERAPI - Perilaku berbelanja masyarakat Indonesia yang cenderung berbondong-bondong dan memborong barang pada momen tertentu, menjadi pemicu hukum pasar berlaku.

Harga komoditas barang akan melesat naik ketika permintaan tinggi yang berakibat barang menjadi langka. Kestabilan dan kewajaran harga pasar ditentukan, salah satunya oleh perilaku berbelanja warga, maka jangan menjadi langganan korban permainan harga.

Pakar ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, Imam Prayogo, membenarkan bahwa perilaku konsumen dalam berburu barang atau komoditas berpengaruh pada sentimen harga di pasaran.

Baca Juga: Kecamatan Polokarto Sukoharjo Kebut Program Penanganan Stunting, Ini Sumber Anggarannya

Karenanya, mahasiswa program doktor pada Fakultas Ekonomi Undip itu menyarankan agar masyarakat bijak dalam berbelanja.

“Setelah memastikan barang yang akan dibeli merupakan kebutuhan (bukan keinginan), kemudian mempertimbangkan skala prioritas,” kata Igo, begitu sapaan akrabnya.

Membeli kebutuhan pokok, tidak perlu memburu diskon, sebab diskon pada dasarnya harga standar yang semula dinaikkan. Bahkan beberapa barang diskon hampir memasuki habis masa pakai.

Baca Juga: DPD Partai Golkar DIY Ziarah ke Makam Soeharto, Kenang Sebagai Bapak Pembangunan

Igo, yang merupakan ahli manajemen risiko, melihat fenomena berburu diskon masyarakat pada momen tertentu menjadi kemenangan kapitalis. Di mana seolah perputaran ekonomi tumbuh karena daya beli meningkat. Padahal, ada atau tidak adanya diskon, stok barang yang menjadi komoditas bahan pokok persediaannya tercukupi.

Hal ini karena, dalam memproduksi bahan pangan, ada fix cost dan variable cost. Produksi bahan pangan pastinya diproduksi setiap hari, sehingga persediaan akan bahan pangan selalu ada.

Maka, bila ada kelangkaan barang, pasti ulah distributor menimbun barang.

Musim belanja.

Sesaat lagi bulan suci Ramadhan akan tiba, biasanya warga Muslim akan berduyun-duyun ke pasar, baik tradisional maupun modern, untuk berbelanja berbagai keperluan bahan pangan.

Baca Juga: Surplus 138 ribu ton beras, Pemkab Sukoharjo apresiasi kerja keras petani penuhi kebutuhan pangan

Momen Ramadhan dan Lebaran dan hari-hari besar keagamaan lain, bukanlah kejadian luar biasa yang datang tiba-tiba, melainkan momen rutin yang telah terjadwal pasti.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X