Meski begitu, pemerintah tetap harus terus mensosialisasikan pembangunan jalan tol yang sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Sleman dan sebagian Kabupaten Bantul.
Sehingga masyarakat dapat memahami betapa besar maanfaat keberadaan jalan tol bagi kemajuan pembangunan di DIY.
“Saat ini, sudah tersambung jalan tol Semarang-Solo dan Solo–Surabaya. Bahkan yang ada di Sumatera hampir tersambung. Yogyakarta yang merupakan pendiri Republik Indonesia juga harus dilengkapi oleh tol," ujarnya.
Sebagai wakil rakyat, pihaknya selama ini telah bermitra dengan Kementerian PUPR dan dengan dukungan BUMN terkait guna percepatan realisasi pembangunan melalui investasi yang dikucurkan.
Baca Juga: Usai berikan klarifikasi soal LHKPN kepada KPK, Eko Darmanto minta maaf kepada masyarakat
"Saya anggota Komisi VI DPR RI sebagai mitra kerja BUMN diberikan kesempatan untuk melakukan sosialisasi. Pesertanya warga yang terimbas proyek pembangunan jalan tol," ujar legislator Fraksi Partai NasDem ini.
Dalam konstruksi pembangunan ruas jalan tol Yogyakarta-Bawen dan Yogyakarta-Solo, Yogyakarta-YIA, dirinya mengusulkan agar adanya konektivitas rest area dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) masyarakat sekitar.
Pada kesempatan tersebut, anggota Tim Produk Manajemen Marketing PT Semen Indonesia Grup (SIG) area Yogyakarta, Iman Fitriadi memastikan kemampuan dalam upaya pemenuhan kebutuhan konstruksi melalui produk yang diciptakan sesuai kebutuhan masing-masing daerah.
Masyarakat juga tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan semen di wilayah Yogyakarta akibat pembangunan mega proyek jalan tol Solo-Yogyakarta–Bandara YIA maupun tol Yogyakarta–Bawen.
Baca Juga: Smartfren dan Cisco Teken Partnership Value Framework untuk Percepatan Ekspansi Menuju 5G
"Kami siap bersinergi dan mensuplai kebutuhan produk untuk proyek-proyek atau pembanguan di Indonesia. Produk kami ada semen kemasan (kantong), semen curah dan beton," pungkas Imam. *
