BMKG Gandeng UGM Telusuri Keberadaan Sesar Mataram di DIY

photo author
- Rabu, 22 Februari 2023 | 08:30 WIB
Tangkapan layar peta titik Sesar Mataram di wilayah DIY berdasarkan data pemutakhiran sesar aktif yang dilakukan BRIN. (ANTARA/HO/BMKG Yogyakarta)
Tangkapan layar peta titik Sesar Mataram di wilayah DIY berdasarkan data pemutakhiran sesar aktif yang dilakukan BRIN. (ANTARA/HO/BMKG Yogyakarta)

HARIAN MERAPI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menelusuri keberadaan sesar aktif baru bernama Sesar Mataram yang disebutkan seorang peneliti berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Dalam waktu dekat, BMKG bekerjasama dengan UGM dalam hal ini FMIPA, Fisika, dan Geofisika UGM bersama-sama dalam Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) melakukan penelitian di daerah yang diduga (Sesar Mataram) dari hasil penelitian terdahulu," kata Staf Stasiun Geofisika Kelas I Sleman Ayu K. Ekarsti seperti dilansir dari Antara di Yogyakarta, Selasa (21/2/2023).

Berkolaborasi dengan para peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, tim dari BMKG akan memantau kondisi di bawah permukaan tanah yang disebutkan peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dilintasi Sesar Mataram.

Baca Juga: Benarkah Sesar Mataram berada di Kabupaten Sleman? Begini penjelasan BPBD DIY

Menurut Ayu, metode penelitian BMKG tersebut di antaranya akan menggunakan kajian ilmu geofisika dengan seismograf sebagai alat ukurnya.

"Nantinya akan dianalisis oleh teman-teman untuk melihat bagaimana profil bawah permukaanya. Saat ini sedang proses penggodokan penentuan lokasi titik ukur," kata dia.

Namun demikian, berdasarkan pendekatan data kegempaan, BMKG Yogyakarta belum pernah menemukan adanya aktivitas kegempaan di lokasi sesar yang keberadaanya diklaim oleh peneliti BRIN.

Baca Juga: Dosen UII Ahmad Munasif Rafie Pratama Belum Keluar dari Amerika, Irjen Krishna Murti: Masih Terlacak di Boston

Padahal, menurut dia, keberadaan sesar aktif dapat diidentifikasi manakala daerah yang diduga dilintasi pernah terjadi gempa bumi.

"Kalau dari kacamata BMKG, kami belum menemukan adanya kegempaan di lokasi tersebut, mungkin nanti dengan menggunakan pendekatan lain atau dengan kacamata geodesi atau pengukuran geofisika bisa lebih memperkuat apakah hasil temuan itu memang benar atau tidak," kata dia.

Pakar Geofisika FMIPA UGM Wiwit Suryanto mendukung penuh rencana BMKG menggelar penelitian lanjutan atas hasil studi BRIN terkait Sesar Mataram.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Pengusaha di Yogyakarta, Tersangka GK Ungkap Fakta yang Dilakukan Tersangka RO

Menurut dia, munculnya sesar atau patahan-patahan baru di wilayah DIY sangat memungkinkan dipicu oleh gempa-gempa yang terjadi sebelumnya.

"Bumi ini kan dinamis, patahan yang dulu tidak aktif, juga bisa menjadi aktif," kata Wiwit.

Sementara itu, Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD DIY Lilik Andi Aryanto menunggu hasil kajian resmi dari BMKG Yogyakarta terkait keberadaan sesar aktif baru tersebut.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X