HARIAN MERAPI - Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI) Komda DIY, kembali menggelar Expo, mencakup seminar, pelatihan, short course, pameran produk konstruksi 2025 di Grand Rohan Hotel Yogyakarta.
Acara ini berlangsung selama dua hari, dan dibuka Rabu (26/11/2025) dan berakhir Kamis (27/11/2025).
Event tahunan ini, untuk memastikan keamanan dan ketahanan infrastruktur, khususnya terhadap bencana alam seperti gempa.
Baca Juga: Satu rumah milik Setya Novanto dilelang KPK, di sini letaknya...
"Kami menghadirkan para pakar konstruksi untuk memberikan pemahaman dan pengetahuan. Isu-isu seperti evaluasi, pemeliharaan, dan retrofit bangunan," kata Ketua Umum HAKI Pusat, Prof Dr Ir Iswandi Imran MIT, di sela acara.
Tantangan Implementasi Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) terkait kondisi konstruksi di Indonesia, hak ini untuk menjamin atau menjaga keamanan bangunan, salah satunya adalah kewajiban memiliki PBG.
PBG ini berlaku untuk semua jenis bangunan, dari rumah satu lantai hingga bangunan bertingkat.
Proses PBG, dokumen harus diserahkan dan dinilai tim profesional ahli untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan.
Baca Juga: Pembebasan Direktur Utama PT ASDP periode 2017–2024 Ira Puspadewi tunggu salinan keppres
"Apakah standar SNI, baik untuk beban sehari-hari maupun beban khusus seperti gempa. Contohnya, DKI Jakarta sudah cukup konsisten menjalankan proses pemeriksaan ini untuk memastikan keamanan desain dan konstruksi," jelasnya.
Ia mengakui implementasi PBG dan pembentukan tim ahli di tingkat kota/kabupaten masih relatif baru dan belum berjalan sepenuhnya di daerah. Masih dijumpai bangunan terbangun tanpa dilengkapi PBG.
PBG bukanlah penghambat, tapi upaya untuk memastikan bangunan betul-betul aman dan memenuhi standar.
Baca Juga: Bisnis salah, FA diciduk Polisi dan mendekam di hotel prodeo
Maka diharapkan anggota dan masyarakat industri konstruksi terus mengikuti perkembangan teknologi.
