YSPN Dorong Regenerasi Petani Lewat Program Ketahanan Pangan Berbasis Sekolah

photo author
- Kamis, 13 November 2025 | 19:00 WIB
Penanaman di SMPN 3 Karanganyar. ( Abdul Alim )
Penanaman di SMPN 3 Karanganyar. ( Abdul Alim )

HARIAN MERAPI - Yayasan Swatantra Pangan Nusantara (YSPN) terus menggencarkan program Ketahanan Pangan Berbasis Sekolah. Program ini disosialisasikan langsung di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, di SMPN 3 Karanganyar pada Kamis (13/11)

Kegiatan tersebut bertujuan menanamkan kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan sejak usia sekolah, sekaligus mencetak generasi muda yang peduli terhadap sektor pertanian.

“Pangan adalah kebutuhan dasar manusia, dan kelangsungan hidup bangsa bergantung pada ketersediaan pangan. Karena itu, kami ingin menumbuhkan kepedulian sejak dini melalui sekolah,” ujar Ketua Umum Yayasan Swatantra Pangan Nusantara Marsekal Madya TNI (Purn) Daryatmo, S.IP.

Baca Juga: Buruh edarkan pil sapi, langsung ditangkap polisi

Menurutnya, program ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menempatkan swasembada pangan sebagai salah satu Asta Cita Presiden.

Ia menilai tantangan mewujudkan swasembada pangan terlalu besar jika hanya ditangani oleh pemerintah, sehingga memerlukan peran masyarakat sipil.

“YSPN hadir sebagai mitra pemerintah. Program ini bekerja sama dengan Ditjen Otonomi Daerah (Otda) dan Perum Bulog untuk memperkuat ketahanan pangan dari akar rumput,” tambahnya.

Dalam praktiknya, setiap siswa diminta menanam dua hingga tiga bibit tanaman pangan seperti cabai, terong, atau tomat.

Baca Juga: Akibat cuaca ekstrem, sebanyak 24 desa di Cilacap terdampak banjir-longsor

Jika diterapkan di satu sekolah menengah pertama (SMP), maka kegiatan tersebut setara dengan penanaman di lahan seluas satu hektare.

Selain menghasilkan panen nyata, gerakan ini diharapkan menanamkan nilai tanggung jawab, gotong royong, dan semangat mencintai dunia pertanian.

“Kami ingin membentuk kader-kader petani muda. Anak-anak harus paham bahwa bertani bukan pekerjaan yang memalukan, tetapi profesi strategis bagi masa depan bangsa,” tegas Daryatmo.

Baca Juga: Satgas Cs-137: Produk Olahan Charoen Pokphand Indonesia Aman dari Cesium

Program ini sebelumnya telah berjalan sukses di Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan, dan kini diperluas ke Jawa Tengah, mencakup Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X