Seleksi Kepala Sekolah Segera Dibuka, 105 Sekolah di Karanganyar Masih Tanpa Pimpinan Definitif

photo author
- Senin, 10 November 2025 | 21:10 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Nugroho.  (Abdul Alim )
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Nugroho. (Abdul Alim )

HARIAN MERAPI - Kekosongan jabatan kepala sekolah di Kabupaten Karanganyar masih menjadi persoalan serius dalam pengelolaan pendidikan.

Hingga saat ini tercatat 105 sekolah dasar (SD) dan 11 sekolah menengah pertama (SMP) negeri belum memiliki kepala sekolah definitif.

“Kami sudah berulang kali mengajukan proses seleksi ke provinsi dan BKPSDM. Hari ini sudah ada finalisasi, dan seleksi calon kepala sekolah akan dilaksanakan mulai akhir tahun ini,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Karanganyar, Nugroho, Senin (10/11/2025).

Baca Juga: Polsek Jetis Yogya Tangkap Pria Pemabuk Pelaku Pencurian di Rumah Tetangganya

Namun, tahun ini Karanganyar hanya dapat mengirimkan 70 calon kepala sekolah untuk mengikuti seleksi karena keterbatasan anggaran.

Sementara itu, kekosongan yang cukup banyak membuat sejumlah sekolah harus menunggu penempatan kepala sekolah baru lebih lama.

Nugroho, menjelaskan bahwa dalam seleksi tahun ini terdapat dua skema. Guru atau pelaksana tugas (Plt) yang berusia di atas 56 tahun kemungkinan besar akan langsung didudukkan tanpa melalui tes, mengingat masa pensiunnya yang tinggal beberapa tahun lagi.

Sedangkan guru di bawah usia tersebut tetap harus mengikuti tes seleksi calon kepala sekolah, yang rencananya akan dilaksanakan di BKN atau Universitas Sebelas Maret (UNS).

Baca Juga: Tuntut Ganti Kurator, Seribuan eks Karyawan PT Sritex Desak Prabowo Turun Bantu Selesaikan Masalah Pesangon

"Prosesnya selesai akhir tahun ini agar kekosongan jabatan kepala sekolah segera terisi," katanya.

Situasi ini dirasakan langsung oleh para guru di lapangan. R, seorang guru di salah satu SD di Kecamatan Tasikmadu, menuturkan bahwa ketiadaan kepala sekolah definitif menyebabkan pengelolaan sekolah menjadi kurang efektif.

“Banyak kepala sekolah di sini yang merangkap jabatan, bahkan ada yang mengampu dua sampai tiga sekolah sekaligus. Akibatnya, waktu dan perhatian mereka terbagi. Kadang keputusan administratif atau kegiatan sekolah jadi terlambat karena menunggu koordinasi dengan kepala yang juga sibuk di sekolah lain,” ungkapnya.

Baca Juga: Gegara senggolan saat karaoke di Sarkem, BS aniaya GD

Menurut R, kondisi tersebut juga berdampak pada pembinaan guru dan pelaksanaan program sekolah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X