Kapolri Tinjau SPPG Polri Karanganyar, Titiek Soeharto Apresiasi Program Gizi Anak Sekolah

photo author
- Jumat, 7 November 2025 | 19:30 WIB
Kapolri dan Mbak Titiek di SPPG Kemala Bhayangkari Karanganyar.   (Abdul Alim)
Kapolri dan Mbak Titiek di SPPG Kemala Bhayangkari Karanganyar. (Abdul Alim)

“Awalnya sekolah ini nebeng di kantor Polsek. Sekarang luar biasa bersih, guru-gurunya bagus, anak-anak dapat makan bergizi dan semua kelas ber-AC. Tidak semua sekolah di Indonesia seperti ini. Ini bukti nyata perhatian Kapolri terhadap pendidikan,” ujar Titiek Soeharto.

Menurut putri Presiden ke-2 RI, HM Soeharto ini, program SPPG Polri bukan bagian dari proyek kementerian, melainkan inisiatif langsung Kapolri dan Bhayangkari untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Ia menilai, pendekatan ini sejalan dengan tugas Komisi IV DPR RI yang membidangi ketahanan pangan, sebab bahan baku makanan SPPG sebagian besar diserap dari masyarakat dan pelaku UMKM sekitar.

“Kami di Komisi IV tentu sangat mendukung. SPPG ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga menghidupkan ekonomi lokal. Saya lihat bahan baku berasal dari petani dan pelaku usaha kecil di sekitar sini. Ini contoh sinergi yang baik,” ungkapnya.

Baca Juga: Inilah yang dilakukan Youtube dalam merancang masa depan konten digital

Titiek juga menyoroti aspek higienitas dan manajemen dapur yang dinilainya dapat menjadi standar nasional bagi pengelolaan pangan sekolah.

Ia menegaskan, keberadaan tes kit pangan di dapur SPPG penting untuk menghindari kasus makanan berbahaya.

“Semua makanan di sini dites dulu. Bahkan kemarin sempat ditemukan buah anggur yang mengandung sianida dan langsung diidentifikasi berkat tes kit ini. Jadi bukan sekadar memasak, tapi ada ilmu dan tanggung jawab besar di baliknya,” kata Titiek.

Ia juga menilai, penerapan standar pencucian alat makan, pengelolaan sampah, dan penataan dapur di SPPG Karanganyar bisa menjadi model nasional.

Baca Juga: Sebanyak 1.062 tenaga honorer Karanganyar tetap diberhentikan, opsi outsourcing pun jadi jalan tengah

“Pencucian piring dan ompreng dilakukan dengan sistem yang sangat rapi. SPPG seperti ini seharusnya jadi contoh bagi pengelola di daerah lain. Jangan hanya punya dapur, tapi tidak memperhatikan higiene dan gizi,” tambahnya.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Titiek sempat mencicipi nasi goreng hasil olahan SPPG. Ia mengaku puas dengan rasa dan kualitasnya.

“Rasanya enak, porsinya cukup, dan harganya hanya Rp10 ribu. Semua petugas di sini juga sudah mendapat BPJS. Saya sangat apresiasi Kapolri dan Ibu Bhayangkari yang turun langsung. Ini tugas besar kita semua,” ujarnya menutup. (Lim)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X