HARIAN MERAPI - Badan Gizi Nasional (BGN) belum putuskan kelanjutan nasib dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Giyanti Temanggung. Hingga saat ini, masih tetap tutup atau tidak operasi.
Sebelumnya, BGN memutuskan dapur SPPG tersebut berhenti untuk sementara di awal bulan ini.
Pj Sekda Temanggung Ripto Susilo mengatakan telah menyampaikan kepada Koordinator Wilayah (Korwil) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mengambil sikap terkait permasalahan siswa yang selama ini mendapat pelayanan dapur tersebut.
Namun hingga saat ini berdasarkan informasi dari Kepala Dinas Kesehatan belum ada putusan.
"Sudah ada komplain dari pihak sekolah yang selama ini dilayani kami harus bagaimana. Apakah saya harus berpindah ke SPPG lain atau menunggu keputusan itupun juga belum diputusi," kata kata dia, Jumat (31/10/2025).
Dikemukakan dapur SPPG Giyanti selama ini melayani di antaranya siswa SMA 2, SMA 3 Temanggung, SD Muhammadiyah terdekat.
Karena berhenti beroperasi hanya SD Muhammadiyah yang memutuskan mundur dan memerintahkan wali murid agar siswa membawa bekal dari rumah.
Baca Juga: Pelajar asal Magelang meninggal akibat kecelakaan tunggal di Jalan Tempel -Turi Sleman
"Saya sudah menyampaikan kepada korwilnya segera ambil sikap untuk SMA 2 dan SMA 3 akan dilayani SPPG lain atau tidak? Namun sampai-sampai sekarang ini info dari Kepala Dinas Kesehatan belum ada," kata dia.
Dia mengemukakan pada minggu lalu diundang untuk menghadiri rapat terkait Program MBG dan SPPG di daerah tersebut.
Tetapi apakah jadi tidaknya rapat itu tidak tahu, sebab waktu dan tempatnya kosong. Pihaknya telah meminta kejelasan undangan itu tetapi tidak ada jawaban.
Dia menerangkan Pemkab Temanggung ikut masuk menangani dalam masalah Program MBG dan SPPG sebab ada warga Temanggung yang terkena dampak.