Lima kecamatan diterjang angin kencang, masyarakat Sukoharjo diminta waspadai cuaca ekstrem

photo author
- Jumat, 3 Oktober 2025 | 13:59 WIB
Ilustrasi. Petugas saat melakukan pemotongan pohon tumbang akibat hujan lebat dan angin kencang.  (BPBD Kabupaten Sleman)
Ilustrasi. Petugas saat melakukan pemotongan pohon tumbang akibat hujan lebat dan angin kencang. (BPBD Kabupaten Sleman)

Upaya lain juga dilakukan BPBD Sukoharjo sebagai respon cepat atas kerawanan bencana alam dengan mempercepat pembentukan Destana di 167 desa dan kelurahan di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo. Program percepatan pembentukan Destana dilakukan dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pemerintah kecamatan, desa dan kelurahan.

Ariyanto mengatakan, percepatan pembentukan Destana dilakukan untuk mendukung program setelah keberadaan kecamatan tangguh bencana (Kencana) di 12 kecamatan.

Baca Juga: Orang tua ternyata butuh literasi digital, ini manfaatnya bagi anak agar tidak kecanduan gadget

"Artinya 12 kecamatan sudah terbentuk Kencana dan ditingkat desa dan kelurahan belum semua membentuk Destana. Karena itu dilakukan program percepatan dengan melibatkan OPD terkait mengingat sesuai kebijakan Pemkab Sukoharjo tahun 2026 nanti di 167 desa dan kelurahan sudah terbentuk Destana," lanjutnya.

Data BPBD Sukoharjo dari 167 desa dan kelurahan di Kabupaten Sukoharjo hingga saat ini belum ada 50 persen yang sudah membentuk Destana.

BPBD Sukoharjo akan memaksimalkan sisa waktu empat bulan berjalan hingga akhir tahun 2025 ini untuk merealisasikan target Pemkab Sukoharjo semua desa dan kelurahan sudah membentuk Destana.

"Kenapa begitu lama prosesnya karena pihak desa dan kelurahan masih menganggap wilayahnya aman dari banjir karena jauh dari Sungai Bengawan Solo. Padahal tidak harus menunggu terjadi bencana alam dulu tapi lebih diutamakan membentuk Destana karena bencana alam bisa datang kapan saja misalnya seperti angin kencang yang dapat merusak bangunan dan pohon tumbang," katanya.

Baca Juga: Italia digoyang demo pro Palestina, menyusul tindakan Israel mencegat kapal Flotilia ke Gaza, begini situasinya

BPBD Sukoharjo pada tahun 2025 ini berharap ada penambahan jumlah Destana signifikan. Sebab tahun 2026 mendatang ditargetkan sebanyak 167 desa dan kelurahan sudah membentuk Destana.

"Penambahan jumlah Destana didasari kesadaran pemerintah desa dalam kewaspadaan bencana alam," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo rutin turun ke desa dan kelurahan memberikan pendampingan dan sosialisasi untuk mempercepat pembentukan Destana.

Ariyanto menjelaskan, sebanyak 40 Destana yang sudah terbentuk didominasi di wilayah rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Desa tersebut berada disepanjang aliran sungai dan perbukitan.

Sedangkan desa dan kelurahan lain belum membentuk Destana karena masih beranggapan wilayahnya masih aman dan belum tersentuh bencana alam.

"Tidak harus rawan bencana alam banjir dan tanah longsor saja. Tapi juga desa rawan bencana alam angin kencang harus membentuk Destana. Tidak harus menunggu bencana alam datang dulu, tapi mengantisipasi dengan membentuk Destana lebih awal itu penting sebagai kewaspadaan," lanjutnya. (*)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X