“Kartunis muda perlu tahu bagaimana karya-karya pendahulu lahir dalam konteks zamannya. Museum akan membuat generasi baru bisa belajar, sekaligus menghargai warisan ini,” ujarnya.
Dari kalangan kartunis yang aktif di media, Wahyu Kokkang menilai bahwa museum juga bisa menjadi sarana literasi visual.
“Sekarang banyak anak muda akrab dengan meme digital, tapi mungkin belum tahu akarnya. Museum kartun bisa menjelaskan bagaimana bahasa visual ini berkembang sejak lama,” katanya.
Sedangkan Sukriyadi Sukartoen, yang dikenal dengan gaya gambar kartunnya yang khas ala ‘wayang mbeling’ menyebutkan bahwa museum juga akan menjadi ruang rekreasi yang mendidik.
“Bayangkan anak-anak datang, tertawa melihat kartun, lalu pulang dengan pengetahuan baru. Itu pengalaman budaya yang menyenangkan,” tuturnya.
Bagi Djoko Susilo, yang malam itu membuat karikatur Kadisbudpar, dukungan pemerintah daerah merupakan kunci penting.
“Kami seniman bisa bergerak, tapi tanpa dukungan kebijakan, museum sulit terwujud. Kehadiran Pak Wing malam ini memberi semangat baru bagi kami,” ujarnya.
Dukungan dari Ketua Kresem
Tidak hanya masyarakat dan pemerintah daerah, dukungan juga datang dari ketua Komunitas Kreator Semarang (Kresem) Andi Kusnadi, menyampaikan apresiasinya terhadap partisipasi para kartunis.
“Kami bangga, sejak awal teman-teman kartunis ini kami beri kebebasan untuk membangun ruang interaksi dengan masyarakat sehingga Museum Kartun Indonesia semakin dikenal luas," katanya.
"Ini sejalan dengan semangat kami menjadikan Kota Lama sebagai ruang seni publik yang hidup. Museum kartun akan memperkaya ekosistem organik dari seni budaya di Semarang,” ujarnya.
Menurut Andi, keberadaan museum akan menambah daya tarik Kota Lama yang selama ini dikenal sebagai kawasan wisata sejarah.
“Jika ada museum kartun di Semarang, wisatawan akan punya alasan tambahan untuk datang, belajar, dan berinteraksi dengan karya-karya unik khas kartun Indonesia,” tambahnya.
Dukungan Tokoh Fotografi
Arbain Rambey, Ketua Komunitas Fotografi Indonesia, yang juga hadir di stand Pakarti, menyampaikan dukungannya terhadap rencana pendirian Museum Kartun Indonesia.
Menurutnya, keberadaan museum ini akan menjadi penanda penting bagi ekosistem seni visual di Indonesia.