Suplai PLTSa Solo, sampah Bbuangan masuk TPA Mojorejo direncanakan tinggal tujuh kecamatan

photo author
- Senin, 18 Agustus 2025 | 16:45 WIB
Arsip. Tumpukan sampah di TPA Mojorejo Bendosari dikelola dengan sistem sanitary landfill dan controlled landfill  (Foto: Wahyu Imam Ibadi)
Arsip. Tumpukan sampah di TPA Mojorejo Bendosari dikelola dengan sistem sanitary landfill dan controlled landfill (Foto: Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Sampah buangan masyarakat direncanakan tinggal tujuh dari total 12 kecamatan yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mojorejo, Bendosari.

Sebab sampah dari lima kecamatan dalam waktu dekat segera dibuang ke TPA Putri Cempo Kota Solo untuk diolah sebagai sumber bahan baku tenaga listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Penurunan kecamatan berdampak pada pengurangan volume sampah buangan dari 250 ton setiap hari menjadi tinggal 80 ton setiap hari ke TPA Mojorejo Bendosari. Sebab sebanyak 170 ton sampah setiap hari akan dibuang ke TPA Putri Cempo sebagai bahan baku tenaga listrik di PLTSa.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukoharjo Agus Suprapto, Senin (18/8/2025) mengatakan, DLH Sukoharjo sudah melakukan perhitungan dan kajian terhadap potensi sampah buangan masyarakat di TPA Mojorejo, Bendosari.

Volume sampah terus mengalami peningkatan setiap tahun. Saat ini tercatat ada 250 ton sampah dibuang setiap hari. Sampah tersebut berasal dari masyarakat di 12 kecamatan.

Baca Juga: Tabuh genderang perang melawan judol

Dari jumlah tersebut nantinya akan berkurang signifikan sebanyak 170 ton setiap hari. Sampah akan dibuang ke TPA Putri Cempo Kota Solo untuk diolah sebagai sumber bahan baku tenaga listrik di PLTSa.

"Apabila jadi diterapkan maka volume sampah buangan masyarakat yang masuk ke TPA Mojorejo, Bendosari berkurang drastis tinggal 80 ton setiap hari berasal dari tujuh kecamatan saja yakni Kecamatan Sukoharjo, Bendosari, Polokarto, Nguter Tawangsari, Weru dan Bulu. Sebab sampah dari lima kecamatan yakni Kecamatan Kartasura, Gatak, Baki, Grogol dan Mojolaban akan dibuang ke TPA Putri Cempo Kota Solo untuk diolah sebagai sumber bahan baku tenaga listrik di PLTSa," ujarnya.

Tujuh kecamatan tersebut yang menjadi sumber buangan sampah masyarakat paling banyak yakni Kecamatan Sukoharjo dan Bendosari. Sebab Kecamatan Sukoharjo dan Bendosari merupakan pusat industri. Selain itu juga padat penduduk dan banyak pelaku usaha.

"Volume sampah 80 ton setiap hari yang akan masuk ke TPA Mojorejo, Bendosari tetap akan kami tekan lagi jumlahnya agar bisa diolah lebih dulu ditingkat desa, kelurahan dan kecamatan setempat," lanjutnya.

Agus mengatakan, ada kebijakan dari pemerintah pusat terkait dengan pengolahan sampah sebagai sumber bahan baku tenaga listrik di PLTSa Kota Solo. Instruksi tersebut diberikan secara regional khususnya di wilayah Solo Raya.

Baca Juga: Kasus telah masuk penyidikan, KPK segera umumkan tersangka kasus kuota haji

Kebutuhan bahan baku untuk PLTSa Kota Solo sebanyak 1.000 ton per hari. Angka tersebut sangat tinggi dan sulit dipenuhi sendiri oleh Kota Solo. Pemerintah pusat kemudian mengeluarkan kebijakan meminta daerah di Solo Raya ikut membantu suplai bahan baku sampah.

"Sesuai kebijakan pemerintah pusat memenuhi kebutuhan bahan baku 1.000 ton per hari di PLTSa Kota Solo maka Pemkab Sukoharjo siap membantu mengirim 170 ton sampah setiap hari," lanjutnya.

DLH Sukoharjo saat ini sedang melakukan persiapan secara internal. Selain itu juga berkoordinasi teknis dengan Pemkot Solo terkait pengiriman bahan baku sampah dari wilayah Kabupaten Sukoharjo ke PLTSa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X