Ia menyebutkan, tantangan pemenuhan spesifikasi teknis ini juga mengingat teknologi yang kian berkembang.
Pun moda transportasi kereta api harus selalu ada kebaruan di mana dalam hal ini industri dalam negeri dituntut untuk memenuhi kebutuhan perkeretaapian.
“Karena makin lama teknonologi berkembang kita membutuhkan bahan baku yang baru, pengetahuan baru, teknonologi baru, ekspert yang baru. Misalnya Whoosh (kereta cepat) hampir seluruhnya import. Industri dalam negeri dengan kehadiran Whoosh tentu harus menjawab tantangan ini supaya harus menyiapkan rangkaian kereta yang kurang lebih sama dengan Whoosh. Saya kira industri dalam negeri mampu kemenuhi itu semua, hanya saja ekosistemnya harus ditambah,” urainya.
Adapun komponen lain yang dinilai memiliki potensi pengembangan dalam negeri, meliputi sistem propulsi dan kelistrikan, bahan baku dan komponen logam, hingga komponen pendukung prasarana perkeretaapian.
Menurut Faisol, industri kereta api PT INKA juga menghadapi tantangan lain berkaitan dengan ekspor untuk memaksimalkan hasil produksi.
“Kadang-kadang produksi dalam negeri harus sampai tingkat ekonomis. Kebutuhan rem block atau roda kereta kalau hanya dibutuhkan seperti INKA sekarang ini sekitar 5000-10.000 set roda setiap tahun nilai ekonomisnya ya terlalu kecil. Akhirnya perusahaan berpikir, produksinya bisa dalam waktu misalnya 2 bulan, peralatan dan sisa waktu 10 bulan setelah itu mau diapain kalau hanya untuk produk dalam negeri,” sambungnya.
Faisol pun menekankan bahwa keberhasilan jangka panjang sektor ini bergantung pada daya saing, kompetensi, dan reliabilitas rantai pasok yang terintegrasi.
Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, industri, dan akademisi menjadi kunci utama.
Baca Juga: Satreskrim Polresta Sleman Tangkap Satu Orang Pelaku Perusakan Mobil Patroli Polsek Godean Lagi
“Kami berharap FGD ini dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan dan rencana aksi yang implementatif untuk mengatasi tantangan teknis, bisnis, investasi, serta dukungan infrastruktur seperti pengujian. Kolaborasi ini diharapkan menjadi katalisator percepatan transformasi sektor perkeretaapian menuju sistem transportasi yang modern, inovatif, dan berkelanjutan,” pungkasnya. *