HARIAN MERAPI - DPRD Sukoharjo meminta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo melakukan koordinasi lintas perangkat daerah untuk menyelesaikan permasalahan penyediaan lahan rencana pembangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) di wilayah Kecamatan Baki, Grogol dan Gatak.
Selama ini koordinasi sudah dilakukan Disdikbud Sukoharjo melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Pendidikan.
Ketua DPRD Sukoharjo Nurjayanto, Sabtu (19/7/2025) mengatakan, menindaklanjuti hasil rapat Badan Anggaran (Banggar) I DPRD Sukoharjo terkait rencana pembangunan SMAN di wilayah Kecamatan Baki, Grogol dan Gatak,
Baca Juga: Tabrakan Maut di Perempatan CSW Jaksel, Satu Korban Tewas di Tempat
Badan Anggaran menyarankan kepada Disdikbud Sukoharjo untuk tidak hanya melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,
tetapi juga melakukan koordinasi lintas perangkat daerah Sukoharjo. Koordinasi ini penting untuk menyelesaikan permasalahan penyediaan lahan melalui mekanisme tukar menukar aset.
Hal tersebut merupakan hasil kesimpulan Banggar DPRD Sukoharjo membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pertanggungjawaban Pelaksanan APBD Tahun Anggaran 2024.
"Disdikbud Sukoharjo perlu melakukan koordinasi internal melibatkan perangkat daerah. Sebab lahan yang akan digunakan berada di Sukoharjo meski SMAN merupakan kewenangan provinsi," ujarnya.
Baca Juga: Kunjungi SRMA 16 Temanggung, Wamensos: Sekolah Rakyat Adalah Pijakan Meraih Cita-Cita
Nurjayanto menjelaskan, rencana pembangunan SMAN di wilayah Kecamatan Baki, Grogol dan Gatak sudah lama muncul. Banggar DPRD Sukoharjo pada tahun 2024 lalu sudah meminta Disdikbud Sukoharjo berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan pusat.
Koordinasi diperlukan mengingat SMA menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pembangunan sudah sangat mendesak mengingat banyak lulusan SMP kesulitan mendapat sekolah tingkat SMA saat tahun ajaran baru.
Kondisi wilayah sekarang di Kecamatan Baki, Gatak dan Grogol memiliki kepadatan penduduk tinggi. Hal itu terlihat dengan banyaknya anak usia sekolah. Kondisi tersebut tidak sebanding dengan keadaan di wilayah dimana di sana tidak memiliki sekolah tingkat SMA.
Anak usia sekolah dari Kecamatan Baki, Gatak dan Grogol saat tahun ajaran baru selalu mengalami kesulitan mendaftar ke SMAN. Selain itu anak usia sekolah lulusan SMP dari Kecamatan Baki, Gatak dan Grogol sering mendaftar SMAN ke Kota Solo atau wilayah terdekat.
Namun disana kebanyakan mereka juga tidak diterima di sekolah. Akhirnya anak-anak lulusan SMP tersebut hanya diterima di SMA swasta di Kota Solo.