Antisipasi Ledakan Pengangguran, Disperinaker Sukoharjo Data Lulusan Sekolah dan PT

photo author
- Sabtu, 19 Juli 2025 | 13:46 WIB
Ilustrasi info lowongan kerja  ( ANTARA/HO/Pexels)
Ilustrasi info lowongan kerja ( ANTARA/HO/Pexels)

HARIAN MERAPI-Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo mengantisipasi terjadinya ledakan angka pengangguran dampak sulitnya mendapat kerja seperti dikhawatirkan pemerintah pusat. Upaya dilakukan dengan koordinasi melibatkan SMA/SMK dan Perguruan Tinggi (PT) khususnya terkait data lulusan dan penyaluran kerja.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo Sumarno, Sabtu (19/7) mengatakan, sulitnya mendapat pekerjaan dan tingginya angka pengangguran menjadi perhatian pemerintah pusat. Fenomena tersebut terlihat disejumlah daerah dimana banyak antrean panjang pelamar kerja pada posisi lowongan kerja tertentu. Meski lowongan kerja yang disediakan sedikit namun jumlah pelamar sangat banyak.

Pemerintah pusat mengimbau kepada pemerintah daerah untuk melakukan langkah antisipasi jumlah pengangguran meledak. Upaya dilakukan dengan mencari data angka lulusan sekolah dan PT. Selanjutnya juga mendata angka pencari kerja lainnya.

Disperinaker Sukoharjo menindaklanjuti imbauan pemerintah pusat dengan menjalin koordinasi dengan sekolah khususnya SMA/SMK dan PT. Sekolah dan PT diminta menyediakan data jumlah lulusan dan penyaluran kerja. Hal ini penting sebagai antisipasi meledaknya angka pengangguran. Sebab sekolah dan PT memberikan kontribusi besar terhadap jumlah pencari kerja daerah.

"Sedang kami lakukan koordinasi melibatkan sekolah khususnya SMA/SMK dan PT. Berapa jumlah siswa dan mahasiswa disana yang sudah lulus pendidikan, berapa yang sudah terserap kerja dan berapa yang masih menganggur. Termasuk kemana penyerapan kerja mereka. Bagi yang belum bekerja maka akan dilakukan upaya penyaluran kerja sesuai dengan bidang lulusan atau kemampuan masing-masing. Ini dilakukan sebagai antisipasi angka pengangguran meledak sesuai imbauan pemerintah pusat," ujarnya.

Dalam koordinasi diketahui bahwa pihak SMA/SMK dan PT sudah memiliki langkah kebijakan masing-masing terkait dengan pendataan. Termasuk penyaluran kerja bagi lulus pendidikan baik di SMA/SMK dan PT. Dengan demikian maka dipastikan ada sebagian siswa dan mahasiswa setelah lulus bisa mendapat kerja.

"Angkanya sedang kami sinkronkan. Tapi kemungkinan yang bisa langsung kerja belum banyak menyesuaikan kebutuhan lowongan kerja dari industri atau instansi," lanjutnya.

Sumarno menjelaskan, seperti ditingkat SMK disana sudah memiliki kerjasama dengan sejumlah industri atau perusahaan dengan tujuan pelatihan kerja dan penyerapan kerja. Pelatihan kerja dilakukan terhadap siswa kelas akhir dalam bentuk magang. Nantinya setelah lulus siswa tersebut bisa langsung bekerja atau melalui proses seleksi lanjut sebelum dikerja kerja.

"Program dan juga diterapkan di PT. Apalagi di Kabupaten Sukoharjo ini ada cukup banyak PT baik negeri dan swasta. Jadi lulusan disana nantinya bisa diharapkan bisa terserap lowongan kerja," lanjutnya.

Disperinaker Sukoharjo melihat potensi lowongan kerja di Kabupaten Sukoharjo sangat besar dengan banyaknya industri. Namun kendala dihadapi karena faktor lesunya ekonomi sehingga berdampak pada penurunan penyerapan pekerja baru.

"Seperti terjadi di PT Sritex dimana sebelumnya mereka memiliki jumlah pekerja sangat banyak hingga puluhan ribu orang. Termasuk terkait penyerapan kerja juga banyak dengan menyediakan lowongan kerja yang banyak. Tapi setelah pailit dan tutup maka berdampak pada sulitnya angkatan kerja mendapatkan pekerjaan," lanjutnya.

Ditengah lesunya ekonomi dan berdampak pada sulitnya mendapatkan kerja di industri, Sumarno melihat potensi yang dimiliki angka kerja milenial degan membuka usaha sendiri. Salah satunya yang sedang berkembang yakni menjadi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diberbagai bidang usaha.

"Sudah banyak angka kerja muda menjadi pelaku UMKM. Mereka tidak lagi malu dan gengsi dengan membuka warung makan atau berjualan produk tertentu. Bahkan sistem online yang diterapkan lebih maju sekarang dan terus berkembang. Potensi ibu membuka peluang menekan angka pengangguran karena anak muda ini sudah bisa memiliki pendapatan sendiri," lanjutnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Herbangun Pangarso Aji

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X