Waspada Gelombang Tinggi di Laut Selatan DIY hingga 25 Juni 2025

photo author
- Senin, 23 Juni 2025 | 09:00 WIB
Ilustrasi - Nelayan Pantai Baron memantau gelombang tinggi air laut.  (ANTARA/HO-Dokumen DKP Gunungkidul)
Ilustrasi - Nelayan Pantai Baron memantau gelombang tinggi air laut. (ANTARA/HO-Dokumen DKP Gunungkidul)

HARIAN MERAPI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) hingga 25 Juni 2025 akibat pengaruh pola siklonik di barat Sumatera.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta Warjono dalam keterangannya yang dilansir dari ANTARA di Yogyakarta, Minggu (22/6), mengatakan keberadaan pola siklon tersebut memperkuat dominasi angin timuran yang turut memengaruhi kondisi maritim di selatan Jawa, termasuk wilayah DIY.

Baca Juga: Gunungkidul Tuan Rumah Porda XVII DIY 2025, Tandingkan 46 Cabor di 46 Venue

"Terpantau adanya pola siklonik di Samudera Hindia sebelah barat pulau Sumatra yang dapat memperkuat pola angin timuran di sebagian besar wilayah Jawa termasuk wilayah DIY. Kondisi ini juga berpeluang meningkatkan kecepatan angin dan ketinggian gelombang laut di perairan DIY," ujar Warjono.

Berdasarkan prakiraan cuaca, gelombang laut di perairan selatan DIY meliputi perairan di Kabupaten Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul berpotensi mencapai tinggi antara 2,5 hingga 4,0 meter.

Karena itu, dia mengimbau masyarakat, khususnya nelayan, operator kapal, serta wisatawan yang beraktivitas di wilayah pesisir meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kegiatan di laut selama periode gelombang tinggi berlangsung.

Baca Juga: Kidung Pertiwi Yogyakarta Royal Orchestra Syahdukan Hutan Pinus Mangunan

BMKG, lanjut dia, menyebut perahu nelayan mulai berisiko jika kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang melebihi 1,25 meter.

Sementara itu, kapal tongkang berpotensi terdampak pada gelombang 1,5 meter dengan angin 16 knot, dan kapal ferry pada gelombang 2,5 meter dengan angin 21 knot.

Menurut Warjono, kondisi atmosfer saat ini juga ditunjang oleh suhu muka laut di Laut Jawa dan Samudra Hindia selatan Jawa yang terpantau relatif hangat, yakni antara 28 hingga 29 derajat Celsius, dengan anomali berkisar dari -0,5 hingga 2,0 derajat Celsius.

Baca Juga: Ada Hadiah Uang Tunai Total Ratusan Juta, Seribuan Orang Daftar Lomba Konten Kreatif Polri

"Kondisi ini mendukung peningkatan suplai uap air ke atmosfer dan turut memperkuat pembentukan awan hujan maupun sistem cuaca laut," ujarnya.

BMKG Yogyakarta, menurut dia, akan terus memantau perkembangan kondisi maritim dan menyampaikan informasi pembaruan secara berkala melalui kanal resmi.

Masyarakat diminta tetap mengikuti perkembangan peringatan dini guna mengantisipasi dampak gelombang tinggi di wilayah selatan DIY.

Di sisi lain, Warjono menambahkan, berdasarkan analisis kelembapan udara pada ketinggian 1,5 hingga 5 kilometer, wilayah DIY juga masih berpeluang mengalami hujan ringan, terutama di bagian utara Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul selama periode 23 hingga 25 Juni 2025. *

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PMI DIY Kirim Tim Layanan Kesehatan ke Aceh Tamiang

Jumat, 12 Desember 2025 | 16:55 WIB
X