Namun, pihaknya masih terkendala pembiayaan karena jumlahnya yang cukup signifikan.
"Kami perkirakan butuh biaya sekitar Rp214 juta untuk melakukan penggeseran pipa saluran air sepanjang 850 meter itu," kata Giatno.
Karenanya, Ketua OPPA Prambanan yang juga Direktur BUMDes Sambimulyo itu berharap ada perhatian dari dinas terkait agar relokasi pipa saluran air bisa segera dilakukan.
Baca Juga: Pemerintah putuskan 4 pulau sengketa masuk wilayah Aceh, begini pertimbangannya....
"Selama ini saluran air bersih ini kami kelola secara swadaya, sehingga pembiayaan sebesar itu cukup berat bagi kami," ujar Giatno.
Dia pun berharap, relokasi atau penggantian pipa saluran air yang terdampak pembangunan jalan tembus Sleman-Gunungkidul, bisa dilakukan pekan ini.
Rencananya, pengerjaan akan dilakukan malam hari agar penghentian air sementara tidak terlampau mengganggu pasokan air ke masyarakat pengguna.
Baca Juga: Kisah Bripka Rofiq, wujud nyata pengorbanan anggota Polri untuk asyarakat
"Nantinya beberapa pipa akan diganti dengan HDPE agar lebih lentur, terutama yang menyeberangi jembatan," pungkas Ketua OPPA Prambanan, Giatno. *