Diperkirakan masuk kemarau, anomali cuaca bantu petani Kabupaten Sukoharjo penuhi kebutuhan air MT II padi

photo author
- Jumat, 30 Mei 2025 | 14:50 WIB
Ilustrasi petani Mojorejo Bendosari saat tanam padi  (Wahyu Imam Ibadi)
Ilustrasi petani Mojorejo Bendosari saat tanam padi (Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Anomali cuaca saat ini berpengaruh membantu petani memenuhi kebutuhan air di musim tanam II (MT II) padi.

Sebab disaat diperkirakan sudah masuk kemarau, justru masih sering turun hujan. Diharapkan panen padi melimpah sehingga mampu menambah stok pangan nasional.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, Jumat (30/5/2025) mengatakan, secara tidak langsung anomali cuaca yang terjadi saat ini sangat berpengaruh terhadap petani membantu menyediakan kebutuhan air untuk MT II padi.

Baca Juga: Kemenag Pastikan Proses Visa Jemaah Calon Haji Tahun 2025 Sudah Ditutup

Sebab sebelumnya saat ini diperkirakan sudah masuk musim kemarau, namun yang terjadi justru sering turun hujan deras.

Curah hujan tinggi membantu tersedianya air di sumber penampungan seperti Dam Colo Nguter, Waduk Mulur Bendosari dan embung disetiap kecamatan.

Hal ini berdampak langsung dengan terpenuhinya kebutuhan air bagi petani di sawah saluran irigasi teknis. Selain itu, petani sawah tadah hujan juga mampu memenuhi kebutuhan air dari hujan.

"Kondisi cuaca memang sangat sulit diprediksi dan berpengaruh pada tanaman padi petani. Tapi yang terjadi sekarang anomali cuaca sangat membantu petani karena hujan masih turun sehingga kebutuhan air MT II padi terpenuhi," ujarnya.

Baca Juga: RI dikabarkan lakukan perundingan rahasia dengan Israel, begini tanggapan Menko Yusril Ihza Mahendra

Meski kebutuhan air terpenuhi, namun petani tetap diingatkan bahaya bencana alam dampak curah hujan tinggi seperti banjir dan angin kencang.

Selain itu, juga perlu diperhatikan juga terkait kelembaban tinggi berdampak pada serangan hama.

"Untuk sementara MT II padi dipastikan aman dan kebutuhan air terpenuhi. Sedangkan MT III nanti menunggu kondisi cuaca selanjutnya. Apabila hujan masih turun beberapa bulan kedepan maka petani bisa tanam padi lagi," lanjutnya.

Jigong menjelaskan, petani memang dituntut pemerintah melakukan tiga kali tanam padi dalam satu tahun musim tanam. Untuk MT I dan MT II sudah dipastikan aman karena kebutuhan air terpenuhi.

Baca Juga: Moralitas dalam Bernegara

Tapi melihat pengalaman tahun sebelumnya untuk MT III sering ada kendala petani kekurangan air karena masuk musim kemarau. Akibatnya petani terpaksa mencari air melalui sumur dalam atau sumur pantek.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X