HARIAN MERAPI - Gairah petani menjual gabah ke Bulog meningkat setelah penetapan harga pembelian gabah kering panen Rp 6.500 per kilogram.
Pimpinan Cabang Bulog Magelang, Ihsan Sura Adilaga mengatakan usai penetapan harga Rp 6.500 per kg, petani mengubah suatu adat, yang biasanya menyimpan dahulu gabah yang dipanen, tetapi kini dari sawah langsung dijual ke Bulog.
"Usai panen, gabah dibersihkan dari rumput dan tanah kemudian dijual ke Bulog," kata dia, Kamis (8/5/2025).
Baca Juga: Polisi Amankan Tiga Pelaku Penganiayaan Driver Ojek Online di Bundaran UGM, Ini Motifnya
Dia mengatakan saking semangatnya, kemarin ada salah satu petani ingin menjual gabah merah ke Bulog, tetapi pihaknya meminta maaf untuk sementara belum bisa menyerap sebab nanti kesulitan dalam menjualnya.
Dia menerangkan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat, selama ini warna beras putih, jika ada yang berwarna merah apakah nanti masyarakat akan menerimanya.
Maka itu, lanjutnya kepada masyarakat yang akan menjual gabah ke Bulog untuk yang warna umum yakni gabah yang digiling menjadi beras berwarna putih.
Dia mengatakan asal gabah sudah bersih dan kualitasnya baik, pihaknya akan membelinya dengan harga Rp 6.500 per kg.
Baca Juga: Remaja Tewas Tenggelam Ditemukan 10 Kilometer dari Lokasi Awal, Ini Kronologinya
Harga itu lebih tinggi dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 5.500 per kg.
Bulog lanjut dia bersedia mengambil gabah kering panen tersebut di lokasi, hanya saja syaratnya titik pengambilan ada di pinggir jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat.
"Kami ambil di pinggir jalan, kalau di tengah sawah anggota kami tidak ada," kata dia.
Baca Juga: Kualitas Kredit BRI Semakin Membaik dengan Pencadangan Kuat, NPL Turun dari 3,11% Jadi 2,9%
Disampaikan target penyerapan di Bulog Area Magelang untuk gabah sebesar 22.728 ton dan berasnya 11.537 ton.