HARIAN MERAPI - Gula aren buatan warga Desa Nglinggo di Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta, terkenal karena kualitasnya yang murni dari nira. Rasa dan cara pembuatannya pun disukai turis asing.
Desa Wisata Nglinggo di Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta, sejak lama terkenal sebagai sentra perajin gula aren. Rasanya yang khas manis legit disukai turis asing.
Turis asing yang sering datang, juga sangat senang melihat proses pembuatan gula aren di Desa Nglinggo, Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta, tersebut.
Seperti diketahui, Padukuhan Nglinggo di Kulon Progo, sejak 2004 menjadi desa wisata yang terkenal karena keindahan alamnya. Ada banyak spot menarik, dan yang paling utama ada perbukitan teh yang menawan.
Kini, Desa Wisata Nglinggo semakin berkembang dengan munculnya banyak resto dan kafe, serta homestay yang dikelola oleh warga setempat.
Berbagai produk perkebunan dan hasil olahannya menjadi oleh-oleh khas dari desa setempat, pun demikian pula dengan cara produksinya yang masih tradisional.
Selain teh sangrai dan kopi tradisional yang sudah cukup populer, Desa Wisata Nglinggo kini juga semakin menarik dengan adanya Eduwisata Gula Aren.
Gula aren yang cara produksinya masih tradisional, ternyata juga menarik bagi turis asing. Tak jarang, wisatawan mancanegara datang ke Desa Nglinggo hanya karena kangen dengan gula aren.
Perajin gula aren di Padukuhan Nglinggo Barat Agatha Budi Rahayu (48), mengatakan belum lama ini turis asing dari Indhia menginap beberapa hari untuk melihat proses pembuatan gula aren.
"Ada satu keluarga dari Indhia yang selalu datang hanya untuk beli gula aren," kata Agatha Budi Rahayu yang karib disapa Yuyuk, saat ditemui usai pelatihan digital marketing Baitulmaal Muamalat (BMM) DIY, Jumat (23/5/2025).
Dia mengatakan, banyak turis asing yang senang melihat proses produksi gula aren dan teh sangrai secara tradisional. Tidak hanya melihat, namun juga langsung praktik membuat dan hasilnya dibawa pulang ke negaranya sebagai oleh-oleh.
Yuyuk sendiri mengaku sejak usia sekolah dasar sudah mulai membantu orang tua membuat gula aren. Saat itu, Padukuhan Nglinggo masih sepi, dan belum menjadi desa wisata.
Baca Juga: Tim Kurator Mendapat Penawaran Sewa Aset Pailit PT Sritex, Siap Pekerjakan Eks Karyawan
"Untuk menjual gula aren juga harus turun gunung ke pasar-pasar yang jaraknya jauh sekali," kata Yuyuk.