HARIAN MERAPI - Menyambut pendaftaran murid baru Sekolah Dasar 2025 di Pati (Jateng), kini ditandai munculnya aksi perburuan murid yang berlangsung sangat ketat.
Tim pencari murid dari sejumlah sekolah dasar negeri (SDN), sampai harus menyawer dana Rp 500 ribu ke orang tua (wali murid) agar anaknya bisa direkrut.
Dari pelacakan wartawan, perburuan untuk mendapat murid SD baru, justru dilakukan antar SDN karena demi mengisi ancaman kemungkinan terjadinya kekosongan murid.
Keterangan yang dihimpun menyebutkan, dari keberhasilan program KB, kini menjadikan sejumlah SD di kabupaten Pati kekurangan murid. Jumlah murid SD berkisar 50 murid. Mereka diasuh sekitar 9 guru. Sedang jumlah murid kelas satu, hanya berkisar 2 sampai 4 anak.
Baca Juga: Kasus ijazah palsu Jokowi, Polda Metro Jaya periksa tiga orang saksi. Siapa saja mereka?
Akibat kondisi tersebut menyebabkan guru mencari calon murid, tidak saja di dalam suatu desa saja. Namun sudah merambah sampai ke luar kecamatan. Seperti yang terjadi di wilayah kecamatan Gunungwungkal. Sejumlah warga sengaja didatangi tim pencari murid baru dari SDN di kecamatan Tayu.
"Guna menarik perhatian calon wali murid, maka tim pemburu, selain membeber prestasi sekolahnya, juga berjanji akan memberi layanan antar jemput murid. Serta, tak segan sampai memberi dana Rp 500 ribu" tutur beberapa wali murid.
Sementara itu, perburuan calon murid SD tidak berdampak di sekolah agama. Karena keberadaan madrasah sangat mendapat kepercayaan dari masyarakat. Jika di SD hanya didapatkan dua atau empat murid kelas satu yang baru, maka di madrasah mencatat antara 15 murid baru kelas diniyah.
Sumber wartawan menyebutkan, berhasil atau tidaknya perburuan murid SD sampai keluar desa, sangat ditentukan lokasi rumah guru.
Baca Juga: XRP dan Dogecoin Sambut Kenaikan pada Bulan Mei 2025
"Jika rumahnya jauh dari lokasi sekolah tempat mengajar, biasanya, penawarannya tidak mendapat respon yang positif dari masyarakat" ucap beberapa warga.
Sejumlah anggota masyarakat mempertanyakan muasal dan sumber dana perekrutan Rp 500 ribu untuk orang tua yang menyekolahkan anak. "Dari keuangan sekolah atau milik pribadi guru?" ujar mereka dengan nada bertanya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) nomer 3 Tahun 2025 tentang SPMB, jalur masuk SD terdiri dari jalur domisili, jalur afirmasi, dan jalur mutasi. SPMB jalur domisili menggantikan PPDB jalur zonasi.
Baca Juga: Kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi, Roy Suryo penuhi undangan polisi
Plt Kepala Dinas P dan K Pati, Andrik Sulaksono SSTP MSi mengungkapkan pendaftaran murud SD mulai 19 hingga 21 Mei. Melalui pengumuman nomer B/107/400.3, ditegaskan jika pendaftaran tahap II digelar pada 22 Mei, namun hanya untuk satuan kerja pendidikan yang belum terpenuhinya daya tampung.