Penerimaan siswa Sekolah Rakyat harus diperketat, Mensos: Jangan sampai ada KKN

photo author
- Minggu, 4 Mei 2025 | 16:55 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf  berpidato di Sentra Kartini Temanggung tentang Sekolah Rakyat di Temanggung, Minggu (4/5/2025)  (ANTARA/Heru Suyitno)
Menteri Sosial Saifullah Yusuf berpidato di Sentra Kartini Temanggung tentang Sekolah Rakyat di Temanggung, Minggu (4/5/2025) (ANTARA/Heru Suyitno)

HARIAN MERAPI - Penerimaan siswa Sekolah Rakyat harus diperketat, jangan sampai ada korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Temanggung, Minggu (4/5/2025) mengatakan, basisnya adalah data tunggal sosial ekonomi nasional, setelah itu dicek ke lapangan ramai-ramai, tidak sendiri.

Mensos mengatakan hal tersebut usai sosialisasi Sekolah Rakyat di Sentra Terpadu Kartini di Kabupaten Temanggung.

Ia menyebutkan, dalam pengecekan tersebut melibatkan pendamping PKH, RT/RW, kepala desa/lurah, kemudian juga ada kepala sentra, ya kan, dan juga Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca Juga: Hai Remaja, yuk kenali apa itu luka psikologis, ciri dan cara penanganannya dari pakar perawatan kesehatan jiwa

"Jadi intinya memang kita tidak ingin ada KKN, ada karena kedekatan, tapi ini karena memang betul-betul data, wartawan juga saya minta ikut mengawasi. Jadi kalau ada tidak layak kok masuk, itu mohon kita diberi informasi," katanya seperti dilansir Antara.

Menurut dia, masyarakat perlu juga ikut memeriksa dan memastikan bahwa yang di Sekolah Rakyat ini memang benar-benar yang masuk di dalam kriteria miskin dan miskin ekstrem.

"Kita mulai lihat satu per satu karena terus terang kita harus memastikan bahwa yg sekolah di sini adalah mereka yg berada di desil 1, mereka yg memang kalau dalam bahasa statistik mohon maaf miskin ekstrem atau miskin," katanya.

Ia mencontohkan, ada seorang janda, buruh tani, yang menghidupi empat anak. Profil-profil keluarga seperti ini yang dididik untuk bisa sekolah di Sekolah Rakyat.

"Jadi bukan karena KKN, bukan karena dekat dengan mereka yang mengambil keputusan, tetapi ini benar-benar mereka yg membutuhkan sentuhan dari kita, tanpa ada penyimpangan2 dalam prosesnya," katanya.(*)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X