TKP ABA Segera Dibongkar, Pemkot Yogyakarta Tawarkan Lokasi Ini kepada Jukir Terdampak

photo author
- Kamis, 15 Mei 2025 | 08:30 WIB
TKP Abu Bakar Ali direncanakan akan dibongkar pada April dan diubah menjadi ruang terbuka hijau. (Foto: WAHYU TURI K)
TKP Abu Bakar Ali direncanakan akan dibongkar pada April dan diubah menjadi ruang terbuka hijau. (Foto: WAHYU TURI K)

HARIAN MERAPI - Pemerintah Kota Yogyakarta menawarkan sejumlah lokasi baru kepada para juru parkir (jukir) dan pedagang yang selama ini beraktivitas di Tempat Parkir Khusus (TKP) Abu Bakar Ali (ABA).

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan dilansir dari ANTARA di Yogyakarta, Rabu (14/5), menjelaskan penawaran itu menyusul rencana alih fungsi TKP ABA menjadi ruang terbuka hijau (RTH) di Kota Yogyakarta.

"Kita berikan lokasi yang menurut kami cukup representatif. Cuma, masih kita jajaki," ujarnya.

Baca Juga: Pedagang di TKP Abu Bakar Ali Ikut Kena Gusur, Sri Sultan: Yang Nyuruh Masuk Sopo?

Beberapa lokasi yang ditawarkan Pemkot antara lain berada di kawasan eks Menara Coffee di Kotabaru serta lahan di belakang Kantor BPD DIY Cabang Senopati.

Namun, menurut Wawan, warga TKP ABA menginginkan lokasi baru yang juga bisa digunakan untuk parkir bus pariwisata.

"Kalau permintaannya yang bisa untuk bus, ya lokasi yang paling cocok di Giwangan," sambungnya.

Baca Juga: Disdikpora DIY Usut Dugaan Kebocoran Soal ASPD di SMP Negeri 10 Yogyakarta

Sementara itu, pengelola TKP ABA Doni Rulianto mengatakan para juru parkir dan pedagang telah berdiskusi mengenai tawaran relokasi dari Pemkot.

Dia menyebut sebagian besar menolak karena lokasi yang ditawarkan tidak memungkinkan untuk parkir bus pariwisata seperti di ABA.

Menurut dia, di area TKP ABA terdapat sedikitnya 248 orang yang menggantungkan mata pencaharian, baik sebagai juru parkir maupun pedagang oleh-oleh dan suvenir. Dari jumlah itu, sekitar 95 orang adalah juru parkir.

Baca Juga: Kasus tanah Mbah Tupon, Bupati Bantul: Proses hukum sudah sampai kejaksaan

"Kalau hanya bisa untuk mobil dan motor, pengunjung akan jauh berkurang. Kita harus memutar otak supaya tetap bisa menarik pengunjung," ujarnya.

Doni menambahkan sebagian besar pedagang sudah lama berjualan oleh-oleh dan suvenir di ABA sehingga untuk beralih ke usaha lain tidak mudah, salah satunya karena kendala keterbatasan modal.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) DIY merancang pembangunan RTH di kawasan Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali, Kota Yogyakarta untuk memperkuat keberadaan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X