Banyak kasus PHK, jumlah pencari kerja diperkirakan melonjak pasca Lebaran

photo author
- Minggu, 6 April 2025 | 15:25 WIB
Pabrik PT Sritex. (Foto Wahyu imam ibadi)
Pabrik PT Sritex. (Foto Wahyu imam ibadi)

"Seperti industri plastik, tekstil, rokok, sepatu dan mebel saat ini masih membutuhkan tambahan tenaga kerja baru. Artinya membuka ribuan lowongan kerja," lanjutnya.

Para pelaku industri tersebut akan memenuhi kebutuhan tambahan tenaga kerja sendiri dengan membuka atau memasang papan pengumuman lowongan kerja sendiri. Selain itu, Disperinaker Sukoharjo juga berusaha menyebarluaskan informasi melalui beberapa petugas dan pusat pelatihan kerja.

Penyebarluasan informasi dilakukan dengan maksud agar masyarakat mengetahui masih banyak tersedia lowongan kerja. Disisi lain mempercepat proses rekrutmen tenaga kerja baru bagi pelaku usaha dan industri.

Disperinaker Sukoharjo melihat pada awal tahun 2025 ini banyak masyarakat membutuhkan informasi dan lowongan kerja. Mereka membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan peningkatan kesejahteraan ekonomi.

Baca Juga: Awas kejahatan jalanan dini hari, ini yang harus dilakukan polisi

Kebutuhan lowongan kerja meningkat seiring banyaknya jumlah lulusan sekolah dan perguruan tinggi. Disisi lain masih ditambah angkatan kerja non pendidikan berasal dari para pekerja yang telah dirumahkan atau terkena PHK.

"Termasuk di PT Sritex ada PHK maka kami selaku dinas bisa membantu memberikan informasi bahwa masih ada industri yang membuka banyak lowongan kerja," lanjutnya.

Sumarno mengatakan, kondisi industri sekarang sedang meningkatkan produksi dan pemasaran. Pelaku industri dengan hal ini maka dituntut bisa memenuhi pesanan dan berimbas pada penambahan pekerja.

Kebutuhan pekerja di industri tersebut salah satunya yakni dengan memiliki keterampilan menjahit. Penerimaan pekerja baru dibuka secara besar oleh pelaku industri dan menarik minat masyarakat.

Baca Juga: Inilah waktu favorit arus balik bagi pemudik, begini menurut catatan PT Jasamarga

"Bagi warga yang sudah bisa menjahit maka bisa langsung melamar pekerjaan di industri tersebut. Tapi bagi warga yang belum bisa menjahit maka meminta kepada kami untuk diberi pelatihan. Hal ini berdampak bagi kami sekarang kebanjiran permintaan melatih menjahit," lanjutnya.

Warga yang ingin mendapatkan pelatihan menjahit tersebut datang dari berbagai kelompok usaha seperti remaja, dewasa dan orang tua. Sumarno menjelaskan, umumnya mereka merupakan perempuan dan sebagian kecil laki-laki.

Disperinaker Sukoharjo memberikan respon positif dengan membuka pelatihan menjahit di Balai Latihan Kerja (BLK) Sukoharjo. Namun begitu, program tersebut dibuka dengan jumlah kuota peserta pelatihan terbatas. Karena itu, dilakukan usaha lain memberikan pelatihan menjahit dengan mendatangi sasaran warga di desa.

Pola pelatihan menjahit tersebut dilakukan dengan harapan dapat diikuti banyak peserta. Disisi lain jumlah lulusan yang nantinya bisa menjahit juga melimpah. Dengan demikian maka peserta pelatihan dapat langsung melamar kerja ke industri.

Baca Juga: BRI Dorong Produk Warisan Budaya Tembus Pasar Internasional, Salah Satunya UMKM Unici Songket Silungkang

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X