Destana di Kabupaten Sukoharjo terus berambah diharpkan mampu meningkatkan kewaspadaan bencana alam

photo author
- Sabtu, 11 Januari 2025 | 18:30 WIB
Ilustrasi penanganan pohon tumbang.  (Dok. BPBD Sukoharjo)
Ilustrasi penanganan pohon tumbang. (Dok. BPBD Sukoharjo)

HARIAN MERAPI - Kesadaran Pemerintah Desa dan Kelurahan dalam membantu Desa Tangguh Bencana (Destana) terus meningkat. Tercatat sudah ada 27 Destana terbentuk.

Selanjutnya diharapkan pada tahun 2026 mendatang sebanyak 167 desa dan kelurahan dapat membentuk Destana. Sedangkan ditingkat kecamatan sebanyak 12 kecamatan sudah membentuk kecamatan tangguh bencana (Kencana).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Sabtu (11/1/2025) mengatakan, jumlah Destana di Kabupaten Sukoharjo terus mengalami peningkatan setiap tahun.

Baca Juga: Viral patwal mobil dinas pelat RI 36 tunjuk-tunjuk sopir taksi, Budi Arie dan Nusron membantah

Apabila pada tahun 2023 hanya ada 11 Destana maka tahun 2024 lalu bertambah menjadi 27 Destana. Untuk sementara Destana dibentuk ditingkat desa. Namun demikian pembentukan serupa dilakukan tingkat kelurahan.

Pembentukan Destana di Kabupaten Sukoharjo akan terus ditambah setiap tahun. Sebab, meski ada penambahan namun jumlahnya masih dianggap sedikit. Berdasarkan data di Kabupaten Sukoharjo ada 167 desa dan kelurahan, sedangkan jumlah Destana hanya ada 27 Destana saja.

BPBD Sukoharjo pada tahun 2025 ini berharap ada penambahan jumlah Destana signifikan. Sebab tahun 2026 mendatang ditargetkan sebanyak 167 desa dan kelurahan sudah membentuk Destana.

"Penambahan jumlah Destana didasari kesadaran pemerintah desa dalam kewaspadaan bencana alam," ujarnya.

Baca Juga: APBD 2025 Dibuat Bersama Pj Bupati Pati, 2026 Dibahas dengan Bupati Terpilih

Ariyanto menjelaskan, sebanyak 27 Destana yang sudah terbentuk didominasi di wilayah rawan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Desa tersebut berada disepanjang aliran sungai dan perbukitan.

Sedangkan desa dan kelurahan lain belum membentuk Destana karena masih beranggapan wilayahnya masih aman dan belum tersentuh bencana alam.

"Tidak harus rawan bencana alam banjir dan tanah longsor saja. Tapi juga desa rawan bencana alam angin kencang harus membentuk Destana. Tidak harus menunggu bencana alam datang dulu, tapi mengantisipasi dengan membentuk Destana lebih awal itu penting sebagai kewaspadaan," lanjutnya.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap berbagai jenis bencana.

Baca Juga: Syarat SNBP 2025, Pendaftaran Calon Mahasiswa Lewat Jalur Prestasi, Begini Alurnya

Di Kabupaten Sukoharjo sendiri terdapat enam potensi atau ancaman bencana yang harus kita waspadai yaitu gempa bumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan/lahan, dan angin kencang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X