Urai Kemacetan Liburan Akhir Tahun, Dishub Kota Yogyakarta Manfaatkan Teknologi ATCS

photo author
- Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB
Dokumentasi kegiatan pemantauan kondisi lalu lintas di ruang kontrol ATCS Dishub Kota Yogyakarta. (Foto: Dok. Humas Pemkot Yogyakarta)
Dokumentasi kegiatan pemantauan kondisi lalu lintas di ruang kontrol ATCS Dishub Kota Yogyakarta. (Foto: Dok. Humas Pemkot Yogyakarta)

 

HARIAN MERAPI - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta memanfaatkan teknologi Area Traffic Control System (ATCS) untuk mengurai kemacetan yang berpotensi terjadi di pusat kota ini selama masa libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

"Ada 38 simpang yang bersinyal (lampu lalu lintas) sudah terkelola berbasis teknologi informasi (ATCS)," ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho dalam keterangannya di Yogyakarta, Selasa (24/12).

Menurut Agus, peningkatan arus kendaraan diprediksi cukup tinggi di Kota Yogyakarta mulai 24, 30 dan 31 Desember 2024.

Baca Juga: Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang Tewaskan Empat Penumpang Bus, Polisi Tetapkan Sopir Truk sebagai Tersangka

Peningkatan arus kendaraan pada 24 Desember, kata dia, terjadi di sekitar tempat-tempat peribadatan misa Natal, seperti di Gereja Kotabaru di Jalan AM Sangaji serta Gereja Kidul Loji di Jalan Senopati.

Dishub Yogyakarta, menurut Agus, telah memantau peningkatan masyarakat menuju ke Yogyakarta terutama yang menggunakan moda transportasi umum macam kereta api serta bus.

Sementara, pada malam Tahun Baru 2025 peningkatan arus kendaraan diperkirakan terjadi di kawasan Malioboro, Titik Nol Kilometer, kawasan Tugu Yogyakarta, Kleringan, Kridosono, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Dr Soetomo, serta beberapa ruas jalan lain.

Baca Juga: Eks Menkumham Yasonna Laoly Dicegah Keluar Negeri

Dia menyebut kawasan Tugu, Malioboro, dan Keraton Yogyakarta (Gumaton) biasanya menjadi tempat favorit para wisatawan untuk menikmati malam tahun baru.

"Kami memetakan titik-titik yang menjadi daerah tujuan masyarakat. Mayoritas di kawasan Gumaton sehingga kami akan melakukan upaya-upaya untuk mengalirkan kendaraan dan menghindari stuck (arus tak bergerak)," ujarnya.

Dengan didukung sistem ATCS, Agus menyebut pihaknya dapat memantau kondisi lalu lintas melalui kamera CCTV dan mengatur durasi lampu lalu lintas untuk mengurai kepadatan arus kendaraan.

Baca Juga: Ada wacana susu diganti daun kelor untuk program Makan Bergizi Gratis, Muhaimin: Masih simulasi

Dia mengatakan kepolisian juga memungkinkan menerapkan sistem buka tutup di beberapa ruas jalan untuk mengurai arus, seperti di simpang empat Tugu, Kleringan, Kridosono, Demangan, Pojok Beteng timur dan barat sebagai pintu-pintu masuk ke wilayah Kota Yogyakarta.

"Sistem buka tutup sangat situasional karena melihat arus lalu lintas kendaraan," jelasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X